BISNISABC.COM -  Aliasghar Shafieian, penasihat kampanye media Presiden terpilih Masoud Pezeshkian, menyatakan bahwa respons Iran terhadap pembunuhan kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh, oleh Israel akan dilakukan dengan pendekatan yang hati-hati.

Menurut Shafieian, 40 tahun yang lalu, tindakan Iran mungkin lebih penuh semangat dan emosional, sebagaimana dikutip oleh The Washington Post pada hari Senin.

Ia menambahkan bahwa Iran akan merespons dengan cara yang “matang” dan tidak diharapkan melibatkan serangan panjang seperti yang terjadi pada bulan April.

Baca Juga: Podcast Meghan Markle Tidak Akan Dilanjutkan karena Kesepakatannya dengan Spotify Berakhir

Shafieian menjelaskan bahwa pembunuhan Haniyeh merupakan “misi berbasis intelijen,” dan respons Iran akan serupa dengan tingkat yang sama.

Iran sendiri menyatakan bahwa tanggapan mereka akan dibatasi untuk menghindari eskalasi konflik, sebagaimana disampaikan oleh seorang anggota parlemen Irak yang memiliki hubungan dengan milisi yang didukung Iran.

“Responsnya akan terbatas,” ujar anggota parlemen tersebut, menambahkan bahwa Teheran “tidak ingin memperluas perang.”

Baca Juga: Akibat Tak Ada Ekspor, BPS Sebut Neraca Perdagangan di NTB Defisit 38,56 Juta Dolar AS

Di sisi lain, seorang sumber Lebanon yang terhubung dengan Hizbullah mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa Iran khawatir Israel dan AS mungkin menyerang program nuklir mereka untuk “menetralkan pencegahan nuklir Iran.”

Pada 31 Juli, Hamas mengklaim bahwa serangan Israel telah menewaskan Haniyeh di kediamannya di Teheran, tempat ia berada untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran.

Hamas menuduh Israel dan AS bertanggung jawab atas kematian Haniyeh dan menyatakan bahwa serangan tersebut tidak akan dibiarkan tanpa balasan.***