DECEMBER 9, 2022
Bisnis

Harga Bawang Merah Turun, BPS Sebut Jadi Pemicu Deflasi di Provinsi Gorontalo

image
BPS Sebut bawang merah pemicu deflasi di Provinsi Gorontalo (Antara)

BISNISABC.COM - Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan bahwa bawang merah menjadi penyumbang deflasi bulan Juli 2024 di Provinsi Gorontalo.

Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif mengatakan bawang merah memberikan kontribusi 0,55 persen, diikuti oleh cabai rawit 0,34 persen, beras 0,08 persen, dan tomat 0,05 persen.

Mukhanif menjelaskan bahwa Provinsi Gorontalo mengalami deflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,95 persen dan deflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,48 persen.

Baca Juga: Muhidin Muchtar Sebut 5 Alasan Prasetyo Edi Marsudi Cocok Dampingi Anies Baswedan sebagai Cawagub DKI Jakarta

"Bulan ini terjadi penurunan harga yang signifikan dari Juni ke Juli, dengan penurunan mencapai 0,95 persen," katanya, seperti dikutip dari Antara pada 3 Agustus 2024.

Hanif menyebutkan bahwa bawang merah, cabai rawit, dan tomat, yang biasanya menjadi penyumbang inflasi utama, mengalami penurunan harga pada bulan Juli.

"Ketika harga komoditas ini turun, deflasi yang terjadi cukup besar," jelas Hanif.

Baca Juga: Tekan Laju Inflasi, Pemprov Bengkulu Gelar Pasar Murah di Sembilan Lokasi

Pada Juli 2024, Provinsi Gorontalo mengalami inflasi tahunan sebesar 3,07 persen. Kota Gorontalo mencatat inflasi tahunan sebesar 1,65 persen, sedangkan Kabupaten Gorontalo mencatat inflasi tahunan sebesar 4,29 persen.

Inflasi tahunan di Provinsi Gorontalo disebabkan oleh kenaikan harga yang tercermin dalam peningkatan indeks pada sembilan kelompok pengeluaran, yaitu makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,46 persen; pakaian dan alas kaki sebesar 3,47 persen; perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen.

Kelompok lainnya meliputi kesehatan sebesar 2,10 persen; informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,28 persen; rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,60 persen; pendidikan sebesar 0,35 persen; penyedia makanan dan minuman/restoran sebesar 5,18 persen; serta perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,85 persen.

Baca Juga: Taman Parapuar Punya Daya Tarik Baru Sebagai Wisata Alternatif di Labuan Bajo

Namun, dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi tahunan, yaitu perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,18 persen, serta transportasi sebesar 0,48 persen.***

Sumber: Antara

Berita Terkait