DECEMBER 9, 2022
Bisnis

Jumlah Perusahaan di BEI Tercatat 934 Emiten per 19 Juli 2024

image
Jumlah Perusahaan di BEI Tercatat 934 Emiten per 19 Juli 2024 (Antara)

BISNISABC.COM - Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencapai 934 perusahaan per 19 Juli 2024.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT BEI Iman Rachman dalam acara Bisnis Indonesia Midyear Challenges 2024 yang dipantau secara virtual di Jakarta.

“Di akhir tahun 2023, jumlah perusahaan tercatat kita adalah sebanyak 903 perusahaan tercatat. Tetapi, sampai dengan 19 Juli, jumlah perusahaan tercatat kita sudah 934 dengan total annual fund-raised (total dana yang dihimpun) sebanyak Rp116 triliun di pasar modal, termasuk di obligasi dan right issue,” ujar Iman Rachman.

Baca Juga: Diskusi SATUPENA, I Ketut Surajaya Sebut Banyak Aturan Raih Gelar Doktor dan Profesor yang Tak Jelas

Jika dibandingkan dengan bursa saham dengan sejumlah negara di Asia, pertumbuhan jumlah perusahaan tercatat di Indonesia salah satu yang sangat aktif, hanya kalah dari India.

Secara global, BEI berada pada peringkat ke-7 dari sisi jumlah Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2024 dan peringkat ke-1 di antara bursa ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) sejak tahun 2018.

Selain itu, jumlah investor SID (Single Investor Identification) di BEI sudah sebanyak 13,2 juta, meningkat dari enam tahun sebelumnya yang hanya memiliki 2,5 juta.

Baca Juga: Kendalikan Inflasi, Pemkot Pekalongan Giatkan Gerakan Pangan Murah

“(Menariknya), selama kondisi pandemi, investor kita tumbuh hampir 3,5 juta per tahun dan ini bisa terlihat bahwa investor kita selama pandemi itu aktif bertransaksi di pasar modal kita,” ucap dia.

Adapun total investor harian sebanyak 143 ribu dari total 13,2 juta penanam modal, yang menggambarkan banyak dari investor hanya bertransaksi sesekali saja.

“Kita bisa lihat bahwa saat ini investor domestik kita sudah mencapai hampir 55 persen dari sisi kepemilikan, dan kalau dari sisi trading harian, investor domestik kita sudah hampir 62 persen. Kalau kita kembali ke enam tahun yang lalu kondisinya terbalik, di mana 70 persen kita yang bertransaksi adalah investor asing, sedangkan investor domestik kita hanya 30 persen. Ini bisa kita lihat bahwa terutama sepanjang pandemi, indeks kita sangat tahan terhadap kondisi-kondisi makro yang terjadi di global,” ungkap Iman.***

Sumber: Antara

Berita Terkait