DECEMBER 9, 2022
Bisnis

Usai 6 Bulan dari Masa Tanam, Petani Kasepuhan Adat di Lebak Panen Raya Padi Lokal 

image
Petani Kasepuhan Adat di Lebak Panen Raya Padi Lokal (Antara)

BISNISABC.COM - Petani kasepuhan adat di Kabupaten Lebak, memasuki panen raya padi lokal dengan masa panen selama 6 bulan. 

Kepala Desa Citorek Kidul, Kabupaten Lebak, Sumarta berharap panen raya padi lokal dapat memenuhi ketersediaan pangan dan peningkatan ekonomi warga.

Panen raya  itu dilakukan secara serentak di lima desa, karena tradisi budaya ketahanan pangan lokal masyarakat adat kasepuhan.

Baca Juga: BNI luncurkan kartu TapCash desain khusus NCT 127

Selama ini, kata dia, masyarakat kasepuhan secara turun temurun mengembangkan pertanian pangan menggunakan benih lokal.

Benih pangan lokal itu aneka ragam jenis diantaranya padi ketan juga padi kui, padi pete atau beras cere.

Mereka mengembangkan pertanian pangan di lahan areal persawahan dan dilakukan hanya satu kali tanam dalam setahun.

Baca Juga: Podcast Meghan Markle Tidak Akan Dilanjutkan karena Kesepakatannya dengan Spotify Berakhir

Namun, pihaknya menerima laporan panen padi lokal tahun ini adanya serangan hama babi hutan.

"Kami berharap panen padi lokal tahun ini menghasilkan pendapatan lebih baik dibandingkan tahun lalu," kata Sumarta.

Iwan (50) seorang petani adat kasepuhan mengatakan petani yang panen padi lokal itu hanya satu kali tanam dalam setahun dengan masa panen selama enam bulan.

Baca Juga: Kepala Dinas Pertanian Sebut Ternak Sapi di Gorontalo Dipastikan Negatif Antraks

Setelah itu, mereka areal persawahan tersebut dijadikan pengembangan budidaya perikanan air tawar.

"Kami hasil panen padi itu dapat memenuhi konsumsi keluarga selama setahun dan sisanya bisa dijual untuk ekonomi," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan pemerintah daerah hingga kini tetap melestarikan nilai-nilai petani adat dengan tanam satu kali dalam setahun dapat memenuhi ketersediaan pangan masyarakat.

Baca Juga: Pemain Australia Jadi Top Skor Sementara di Piala AFF U-19, Jake Najdovski Sebut Itu Hanya Bonus

Umumnya, kata dia, mereka petani adat kasepuhan menggunakan benih padi varietas lokal dan bisa mencapai produktivitas panen hingga empat ton gabah per hektare.

"Kami mengapresiasi petani kasepuhan adat yang tersebar di beberapa kecamatan dan terpenuhi ketahanan pangan lokal, bahkan belum pernah menerima laporan kerawanan pangan," katanya.***

Sumber: Antara

Berita Terkait