Tingkatkan Produksi, Pemprov Kalsel Programkan Normalisasi Saluran Pertanian di Tiga Daerah
- Penulis : Imron Fauzi
- Sabtu, 20 Juli 2024 22:00 WIB
BISNISABC.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) laksanakan program normalisasi saluran tersier kawasan pertanian di tiga daerah, yaitu Kabupaten Hulu Sungai Utara, Batola dan Tanah Laut.
Program Pemprov Kalsel ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian di provinsi ini dan membantu para petani untuk mendapatkan hasil panen yang lebih baik.
Hal ini disampaikan oleh Kasi Lahan dan Irigasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel Muhammad Gazali Habibi, seperti dikutip dari Antara pada 20 Juli 2024.
Baca Juga: Dapat Bantuan Renovasi Rumah dari Pemkab Jember, Penerima: Terima Kasih Pak Bupati
Dia menjelaskan, untuk kegiatan normalisasi saluran ini masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan pertanian dilibatkan untuk membersihkan saluran tersier yang ada di persawahan mereka.
"Program ini dilakukan setiap tahunnya dan akan membersihkan sekitar 11 kilometer saluran untuk setiap tahunnya dari tiga kabupaten tersebut," ujarnya.
Ketiga daerah ini menjadi lumbung pangan padi Provinsi Kalsel, hingga perhatian pemerintah sangat tinggi.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Laptop Gaming Terbaik di Tahun 2024, Performa Tangguh untuk Para Gamer
Gazali mengatakan, dalam program normalisasi saluran tersebut, rata-rata anggaran yang diberikan untuk pembersihan saluran sekitar Rp20 juta per kilometernya.
"Anggaran tersebut akan diberikan untuk membersihkan lumpur, gulma dan rumput yang sudah terendap di saluran," ujarnya.
Menurut Gazali, sistem pembayaran, yaitu upah kerja yang diatur oleh program normalisasi saluran ini adalah dengan memberikan upah kepada kelompok tani yang terlibat dalam pembersihan saluran tersebut.
Baca Juga: IHSG Rabu Sore Ditutup Melemah di Tengah Optimisme Pemangkasan Bunga The Federal Reserve
Dikatakan dia, program normalisasi saluran ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas irigasi dan produksi pertanian di Kalimantan Selatan.
Menurut Gazali, dengan sistem upah kerja yang merupakan bergotong royong, program tersebut tidak hanya memberikan manfaat besar bagi petani, tetapi juga membantu meningkatkan kebersamaan masyarakat dalam menjaga kawasan pertanian yang ada di sekitarnya.
Dalam kegiatan normalisasi saluran tersebut, kata dia, masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan pertanian diberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai pentingnya menjaga saluran pertanian agar tetap bersih dan terjaga dengan baik.
Baca Juga: Kemendag Sebut Satgas yang Atasi Impor Ilegal Hanya Berlaku Setahun Lalu Dievaluasi
"Kita harap kawasan pertanian di provinsi ini dapat berkembang lebih baik dan dapat meningkatkan produksi pertanian secara signifikan. Hal ini akan membawa dampak positif bagi perekonomian serta membantu mencukupi kebutuhan pangan nasional," demikian katanya.***