DECEMBER 9, 2022
Bisnis

Petani Aceh Sukses Produksi 951.225 Ton Gabah pada Semester I-2024

image
Petani memotong padi saat panen di area persawahan Desa Gampong Cot, Aceh Barat, Aceh, Selasa (6/2/2024). (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

BISNISABC.COM - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh mencatat produksi  gabah pada semester 1 2024 di daerah Tanah Rencong mencapai 951.225 ton.

Gabah dari petani Aceh teresebut tersedia kualitas gabah kering giling (GKG), serta optimistis Aceh dapat mencapai target produksi 1,7 juta ton gabah hingga akhir tahun.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Distanbun Aceh Safrizal mengatakan data tersebut dihitung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh dari hasil produksi GKG periode Januari-Juni 2024 yakni sebesar 951.225 ton.

Baca Juga: BNI luncurkan kartu TapCash desain khusus NCT 127

Sedangkan data proyeksi selama Juli 2024, produksi gabah Aceh mencapai 36.058 ton.

“Maka jika hitung Januari-Juli produksi gabah kita 987.283 ton atau meningkat 2,74 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya 960.970 ton,” kata Safrizal, seperti dikutip dari Antara pada 8 Juli 2024.

Ia menjelaskan secara data memang produksi gabah Aceh selama semester satu 2024 ini menunjukkan tren positif, sehingga diharapkan tren produksi yang baik tersebut dapat dipertahankan hingga akhir tahun.

Baca Juga: Hadir pada Diskusi Satupena, Okky Madasari Sebut Penulis Harus Meramu Imajinasi dan Realita

“Tahun ini target kita 1,7 juta ton GKG, kita berharap tercapai. Biarpun tahun lalu kita hanya 1,4 juta ton, kita harus optimistis tahun ini bisa tercapai 1,7 juta ton,” ujarnya.

Menurut dia, sebanyak 1,7 juta ton GKG tersebut apabila dikonversi menjadi beras maka akan menghasilkan 1 juta ton beras.

Sementara angka konsumsi beras 5,3 juta penduduk Aceh per tahun sekitar 700 ribu ton, sehingga Aceh akan surplus 300 ribu ton beras.

Baca Juga: Saat Libur Sekolah, KAI Catat 25.815 Penumpang Berangkat dari Stasiun Malang

“Surplus ini akan menjadi nilai tambah bagi masyarakat petani kita, saat ini harga gabah, harga beras lagi bagus. Kalau harga gabah tinggi kan petani kita diuntungkan, bisa meningkatkan pendapatan, nilai tambah, dan nilai tukar petani juga bisa meningkat,” ujarnya.

Safrizal optimistis target produksi 1,7 juta GKG di Aceh dapat tercapai. Saat ini, sebagian besar petani di Aceh juga sedang musim tanam.

Beberapa daerah di Aceh juga sudah hujan, namun belum merata, sehingga tanah yang sudah diolah dapat segera bisa ditanam.

Baca Juga: Dinas Tenaga Kerja Sebut 61,31 Persen Pencari Kerja di Kudus Tersalurkan di Perusahaan Tanah Air

“Setelah panen di April-Mei lalu, dan sebagian di Juni, ini sudah ada yang mulai olah tanah, Juli ini tanam musim gadu, yang nanti panennya di Oktober dan mudah-mudahan bisa tanam lagi di November, sehingga kita bisa tanam 2-3 kali setahun,” ujarnya.

Apalagi, lanjut dia, saat ini Kementerian Pertanian juga memiliki program dalam menggalakkan peningkatan luas tanam, mulai dari bantuan benih, hingga bantuan mesin Pompanisasi, agar semua lahan-lahan yang berpotensi ditanam dapat segera ditanam.

“Tujuannya untuk meningkatkan produksi tadi. Kita berharap stimulus yang diberikan pemerintah ini membuat dampak kepada peningkatan produksi pada Aceh,” ujarnya.***

Sumber: Antara

Berita Terkait