DECEMBER 9, 2022
Olahraga

Harga Bawang Merah Turun, Kota Madiun Alami Deflasi pada Juni 2024

image
Harga bawang merah di Kota Madiun turun sehingga memicu deflasi di bulan Juni 2024. (ANTARA/HO-Diskominfo Kota Madiun)

BISNISABC.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun, mencatat terjadinya deflasi pada Juni 2024 sebesar -0,48 persen.

Deflasi yang terjadi di Kota Madiun tersebut di antaranya disebabkan oleh turunnya harga bawang merah dan beras.

Kepala BPS Kota Madiun, Abdul Azis mengatakan Madiun raya memasuki masa panen, sehingga ketersediaan beras di pasaran melimpah dan memicu deflasi.

Baca Juga: Satupena Gelar Diskusi soal Masa Depan KPK Sebagai Panglima Pemberantasan Korupsi, Hardirkan Wina Armada Sukardi

Selain komoditas beras dan bawang merah, komoditas lain yang mengalami penurunan harga di antaranya tomat, telur ayam ras, daging ayam ras serta gula pasir.

Azis mengimbau pemerintah daerah untuk tidak lengah menghadapi deflasi. Kestabilan harga wajib tetap dijaga agar tidak terjadi lonjakan yang signifikan.

"Pemerintah jangan lengah dengan adanya deflasi ini. Tetap harus dijaga kestabilan harganya supaya tidak mengalami kenaikan yang tinggi," katanya, seperti dikutip dari Antara pada 2 Juli 2024.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Penumpang, KAI Daop 7 Madiun Sediakan 11.510 Kursi Jelang Idul Adha

Sementara itu sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juni 2024, di antaranya cabai rawit, sigaret kretek mesin (SKM), dan sigaret putih mesin (SPM).

Berdasarkan data BPS, dari 11 kabupaten/kota kelompok Indeks Harga Konsumen (IHK) semuanya juga mengalami deflasi. 

Adapun angka inflasi Juni 2024 Kota Madiun sebesar -0,48 lebih dalam dibanding deflasi Jawa Timur -0,37 persen, dan nasional -0,08 persen.

Baca Juga: Hadirkan Sastrawan Okky Madasari, Satupena Akan Berdiskusi tentang Menulis yang Berdampak

"Seluruh kabupaten/kota IHK di Provinsi Jawa Timur mengalami deflasi. Tulungagung menjadi daerah yang terdalam dengan tingkat deflasi sebesar -0,60 persen dan yang terendah di Surabaya sebesar -0,37 persen," katanya.***

Sumber: Antara

Berita Terkait