DECEMBER 9, 2022
News

Sekjen Satupena Sebut untuk Menyentuh Pembaca, Menulis Harus Berangkat dari Hati

image
(BisnisABC.COM/Kiriman)

BISNISABC.COM – Sekjen SATUPENA, Satrio Arismunandar mengatakan untuk bisa menyentuh, menginspirasi, dan menggerakkan pembaca, tulisan kita harus berangkat dari hati. 

Hal ini disampaikan oleh Satrio Arismunandar saat menanggapi diskusi bertema Menulis yang Berdampak. 

Diskusi pada Kamis malam, 27 Juni 2024 itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai penulis senior Denny JA. 

Baca Juga: Wisata Alam di Kudus Siap Tarik Banyak Wisatawan Selama Liburan Sekolah

Diskusi Menulis yang Berdampak yang dikomentari Satrio Arismunandar itu menghadirkan narasumber sastrawan Okky Madasari. Diskusi itu dipandu oleh Anick HT dan Swary Utami Dewi.

Satrio Arismunandar menuturkan, menulis yang bisa menginspirasi atau menggerakkan pembaca membutuhkan keterampilan dan strategi tertentu.

“Tulisan yang datang dari hati biasanya lebih tulus dan bisa menyentuh pembaca. Ketulusan dalam tulisan dapat membuat pembaca merasa terhubung dengan penulis,” ujarnya.

Baca Juga: Perkuat Wisata Kebugaran, Solo Gelar Hari Yoga Internasional

Selain itu, kata Satrio, tulisan yang bisa menggerakkan seringkali membuat pembaca merasa dikenal dan dimengerti. Pembaca harus merasa bahwa penulis memahami situasi atau perasaan mereka.

Menurut Satrio, tulisan yang menginspirasi seringkali memiliki pesan yang jelas dan relevan bagi pembaca. Pesan ini bisa berupa ajakan untuk bertindak, pandangan hidup, atau nilai-nilai yang penting.

Ketika mau menulis, kita perlu menentukan tujuan tulisan dan pesan yang ingin disampaikan.

Baca Juga: Wisata Dalam Negeri Lebih Terjangkau, Sandiaga Sebut Cocok saat Kantong Kering

“Hubungkan pesan dengan pengalaman sehari-hari pembaca. Gunakan analogi dan contoh nyata untuk menjelaskan pesan,” lanjut Satrio.

Gaya bahasa tentu saja berpengaruh. “Gaya bahasa yang menarik dapat membuat tulisan lebih enak dibaca dan lebih mengikat perhatian pembaca. Pilihan kata, ritme, dan struktur kalimat yang baik dapat menambah daya tarik tulisan,” jelas Satrio.

“Sebagai penulis, kita harus mengenal, memahami dan menghargai pembaca kita,” ungkap Satrio. “Dengan memahami audiens atau pembaca, hal itu dapat membuat tulisan kita lebih relevan dan berdampak.” 

Baca Juga: Kereta Api Jadi Lokomotif Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Sulawesi Selatan

Satrio berpendapat, mengenal audiens dan menulis dengan perspektif mereka dalam pikiran sangat penting.

Berdasarkan pengalamannya sebagai jurnalis, Satrio menekankan, penulis perlu mengenali siapa audiensnya, apa yang penting bagi mereka, dan menyesuaikan bahasa dan gaya tulisan dengan audiens.***

Berita Terkait