DECEMBER 9, 2022
Bisnis

Indonesia Jadi Pusat Energi Terbarukan Asia Tenggara, Masdar Fokuskan Investasi

image
Indonesia Jadi Pusat Energi Terbarukan Asia Tenggara, Masdar Fokuskan Investasi (Antara)

BISNISABC.COM - Perusahaan energi bersih berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Masdar, mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi pusat energi terbarukan di Asia Tenggara.

"Jakarta adalah pusat kami untuk Asia Tenggara. Kami telah memutuskan untuk mendirikan kantor di Jakarta," kata Chief Operating Officer (COO) Masdar, Abdulaziz Alobaidli, kepada ANTARA saat ditemui di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Selasa.

Meskipun Masdar berencana memperluas investasi ke negara-negara sekitar Indonesia, Alobaidli menegaskan bahwa Indonesia tetap menjadi pusat utama energi terbarukan di kawasan ini.

Baca Juga: Kementerian Keuangan Tegaskan PPN Transaksi QRIS Ditanggung Pedagang, Bukan Konsumen

"Kami juga membidik Malaysia, dengan potensi ekspor energi ke Singapura, Filipina, dan pasar lainnya. Namun, kami memulai dari Indonesia, dan Jakarta adalah pusat regional kami untuk wilayah tersebut," ujar Alobaidli.

Masdar terlibat dalam berbagai proyek energi terbarukan di Indonesia, termasuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Waduk Cirata, Jawa Barat.

Selain itu, Masdar telah menerima Letter to Proceed (LtP) untuk investasi dalam Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) energi baru terbarukan di Nusantara, Kalimantan Timur, dari Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).

Baca Juga: Oppo Reno13 Series Segera Rilis: Inovasi Desain dan Teknologi Terbaru di Awal 2025

Masdar juga memiliki 15 persen saham di PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE).

Saat ini, Masdar sedang melakukan studi kelayakan untuk pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) dan potensi pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan sistem pumped storage, yang memanfaatkan kelebihan listrik untuk memompa air ke reservoir lebih tinggi.

"Pengembangan tenaga bayu cukup menantang di Indonesia karena topografi wilayah yang menyebabkan beberapa proyek tidak layak, tetapi kami masih mengeksplorasi peluangnya. Untuk pumped storage, studi kelayakannya masih berlangsung," kata Alobaidli.***

Sumber: Antara

Berita Terkait