Inflasi NTT 2024 di Bawah Target Nasional, BI Dorong Peningkatan Produksi Pertanian
- Penulis : Imron Fauzi
- Sabtu, 11 Januari 2025 17:24 WIB
BISNISABC.COM - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan bahwa tingkat inflasi di NTT sepanjang tahun 2024 mencapai 0,82 persen month to month (mtm) atau 1,1 persen year on year (yoy).
Angka ini masih di bawah target inflasi nasional yang ditetapkan sebesar 2,5 persen plus minus 1 persen yoy, seperti diungkapkan oleh Kepala BI NTT, Agus Sistyo Widjajati, di Kupang, Sabtu.
Agus menjelaskan bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penentu utama inflasi di NTT pada tahun 2024, dengan kontribusi sebesar 0,87 persen mtm.
Baca Juga: Vasanta Group sedang membangun hotel bintang 4 di IKN Nusantara
Komoditas strategis seperti beras, bawang merah, cabai rawit, dan cabai merah berperan signifikan dalam inflasi ini.
Faktor yang mempengaruhi inflasi antara lain kurang optimalnya produktivitas, ketersediaan yang tidak mencukupi sepanjang tahun, serta tingginya ketergantungan pada pasokan dari luar NTT.
Untuk mengatasi hal ini, peningkatan produksi pertanian menjadi kunci utama dalam menjaga inflasi dan mencapai swasembada pangan.
Baca Juga: Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS, Kekhawatiran Kenaikan Tarif Impor dan Kebijakan Fed Jadi Penyebab
Agus menambahkan bahwa upaya peningkatan produksi dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas petani, kecukupan sarana produksi seperti benih dan pupuk, serta pemanfaatan teknologi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 77,41 persen petani di NTT belum memanfaatkan teknologi dalam pengolahan lahan, dan 44,77 persen lahan sawah masih bergantung pada tadah hujan.
BI NTT mendorong petani untuk memanfaatkan bantuan peralatan yang tersedia guna meningkatkan hasil pertanian dan memperkuat perekonomian masyarakat.***