DECEMBER 9, 2022
News

Putin Sampaikan Permohonan Maaf atas Insiden Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan

image
Putin Sampaikan Permohonan Maaf atas Insiden Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines (Antara)

BISNISABC.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengungkapkan permohonan maaf dan belasungkawa setelah kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines yang terjadi di Kazakhstan pada Rabu, 25 Desember 2024.

Permohonan maaf itu disampaikan dalam percakapan telepon dengan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev.

Kremlin, kantor kepresidenan Rusia, mengonfirmasi melalui sebuah pernyataan pada Sabtu bahwa Putin menyampaikan rasa simpatinya atas insiden tragis tersebut yang terjadi di wilayah udara Rusia.

Baca Juga: ADB Dukung Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Indonesia untuk Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi

“Presiden Putin menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang menimpa pesawat Azerbaijan Airlines di kawasan udara Rusia dan mengungkapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban,” ungkap Kremlin.

Dalam pembicaraan dengan Aliyev, Putin menjelaskan bahwa pesawat Azerbaijan Airlines yang berangkat dari Baku menuju Grozny, Chechnya, sempat mencoba mendarat beberapa kali di Grozny, namun terhalang oleh aktifnya sistem pertahanan udara Rusia yang sedang merespons ancaman dari serangan pesawat nirawak Ukraina.

Putin juga menegaskan bahwa otoritas Rusia telah memulai penyelidikan kriminal terkait pelanggaran keselamatan dan operasional lalu lintas udara, yang diatur dalam Pasal 263 KUHP Rusia.

Baca Juga: 5 Rekomendasi HP Oppo untuk Gaming dengan RAM di Atas 8 GB, 2025 Wajib Punya!

"Langkah-langkah penyelidikan awal telah dimulai, dengan keterlibatan ahli dari sektor sipil dan militer," tambah pernyataan Kremlin.

Pesawat Azerbaijan Airlines tersebut jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan, menewaskan 38 orang dari 67 penumpang dan awak pesawat.

Sebanyak 29 orang lainnya selamat. Saat ini, dua perwakilan dari Kejaksaan Agung Azerbaijan berada di Grozny untuk bekerja sama dengan pejabat Kejaksaan Agung Rusia dan Komite Penyelidikan Rusia dalam proses penyelidikan lebih lanjut.***

Sumber: Antara

Berita Terkait