Kapitalisasi Saham Syariah di Indonesia Capai Rp7.256 Triliun, Dominasi 57,2 Persen Pasar Modal
- Penulis : Imron Fauzi
- Jumat, 15 November 2024 19:46 WIB
BISNISABC.COM - Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, mengungkapkan bahwa kapitalisasi saham syariah per akhir Oktober 2024 mencapai Rp7.256 triliun, atau setara 57,2 persen dari total kapitalisasi pasar modal Indonesia sebesar Rp12.300 triliun.
Jumlah saham syariah yang tergabung dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) meningkat pesat sebesar 75,6 persen dalam lima tahun terakhir, dari 365 saham pada tahun 2018 menjadi 641 saham syariah pada 2024.
"Pada 2018, jumlah saham syariah hanya mencapai 365," ujar Jeffrey dalam acara Jogja Sharia Investor City (JOINSTORY) 2024 yang diselenggarakan secara daring pada Jumat.
Baca Juga: Dalam meayakan ulang tahun ke-80, IKEA desain ulang furnitur ikonik dan fungsional
Jeffrey menambahkan, saham syariah kini menyumbang 68 persen dari total 941 saham yang tercatat di BEI. "Transaksi saham syariah juga sudah mendominasi," imbuhnya.
Dari sisi investor, data dari Anggota Bursa (AB) penyelenggara Shariah Online Trading System (SOTS) menunjukkan bahwa jumlah investor syariah Indonesia tumbuh tiga kali lipat dalam lima tahun, dari 44.000 investor pada 2018 menjadi lebih dari 164.000 pada Oktober 2024.
Pada kesempatan tersebut, BEI bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menggelar acara JOINSTORY 2024.
Baca Juga: Pemprov Maluku Hendak Kembangkan Tradisi Abdau Tulehu Sebagai Agenda Wisata Nasional
Kegiatan ini mencakup penganugerahan penghargaan, talk show, hiburan, dan pelatihan bagi Galeri Investasi Syariah (GIS) BEI.
"Kami berharap acara ini mendorong masyarakat lebih aktif menjadi investor pasar modal syariah dan mendukung berdirinya lebih banyak Galeri Investasi Syariah, khususnya di Yogyakarta," ujar Jeffrey.
Dari total 164.000 investor syariah di Indonesia, sekitar 10.000 atau 6 persen berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).***