DECEMBER 9, 2022
Bisnis

BRIN Dorong Pertumbuhan Sektor Maritim Melalui Ekonomi Biru dan Kolaborasi Lintas Sektor

image
BRIN Dorong Pertumbuhan Sektor Maritim Melalui Ekonomi Biru (Antara)

BISNISABC.COM - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) maritim menjadi 15 persen pada tahun 2045 dan menciptakan 12 persen lapangan kerja di sektor kemaritiman.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, BRIN mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertema "Ekonomi Biru: Pengembangan dan Pemanfaatan Potensi Rumput Laut dan Garam".

Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R Hendrian, dalam pernyataannya di Jakarta, menyatakan bahwa ekonomi biru memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ini.

Baca Juga: Menkomdigi Meutya Hafid Instruksikan Penerapan Efisiensi dan Inovasi untuk Transformasi Digital

Saat ini, PDB sektor maritim hanya mencapai 7,9 persen, dan kesejahteraan masyarakat pesisir, terutama di area budidaya rumput laut dan garam, masih menghadapi tantangan besar.

“Produksi rumput laut Indonesia mencapai 9 juta ton, tetapi peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir belum cukup signifikan. Hal ini disebabkan oleh kendala teknologi tradisional dan tantangan dalam tata niaga yang mempengaruhi harga dan kualitas produk,” ujar Hendrian.

Dia menekankan pentingnya dukungan teknologi untuk membantu petani dan pelaku usaha pesisir meningkatkan produksi serta nilai tambah produk mereka.

Baca Juga: KJRI Kuching Mendampingi Pemulangan WNI Marlia, Korban TPPO Setelah 17 Tahun Tak Digaji

Dalam FGD tersebut, BRIN mengusulkan pendekatan collaborative governance atau kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat strategi pengembangan dan pengelolaan komoditas kelautan seperti rumput laut dan garam.

Kolaborasi ini akan mencakup intervensi teknologi, dukungan tata niaga, serta pendekatan sosial ekonomi budaya untuk membantu masyarakat pesisir mengatasi kemiskinan dan menciptakan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Acara FGD ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk kementerian terkait, pemerintah daerah, BRIDA, universitas, pengusaha, dan masyarakat adat, diharapkan menjadi platform untuk bertukar ide dalam menciptakan strategi bersama yang mendukung keberlanjutan ekosistem laut serta meningkatkan nilai ekonomi sumber daya kelautan.***

Sumber: Antara

Berita Terkait