Kenaikan Nilai Tukar Rupiah Seiring Menunggu Data Inflasi AS
- Penulis : Imron Fauzi
- Kamis, 31 Oktober 2024 17:23 WIB
BISNISABC.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis ditutup meningkat, sejalan dengan ekspektasi pasar terhadap rilis data inflasi di Amerika Serikat.
Pada akhir perdagangan, rupiah menguat 7 poin atau 0,04 persen menjadi Rp15.698 per dolar AS, naik dari Rp15.705 per dolar AS sebelumnya.
"Pasar masih menunggu data penting seperti indikator inflasi AS yang akan dirilis malam ini, serta data tenaga kerja versi pemerintah yang dijadwalkan besok malam untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut," jelas pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi ANTARA di Jakarta.
Baca Juga: Google Tingkatkan Kapasitas Gemini Live: Kini Dapat Berbicara dalam Bahasa Indonesia!
Ariston menjelaskan bahwa data ekonomi AS yang dirilis sebelumnya menunjukkan hasil yang beragam. Data tenaga kerja versi ADP untuk Oktober 2024 mencatat penambahan pekerjaan sebanyak 233 ribu, melebihi perkiraan 110 ribu, yang menunjukkan kinerja yang baik.
Namun, di sisi lain, pertumbuhan PDB AS untuk kuartal III-2024 hanya mencapai 2,8 persen, lebih rendah dari ekspektasi 3 persen, dengan penurunan pada komponen harga.
Dari informasi ini, ada kemungkinan The Fed akan menerapkan pemangkasan suku bunga yang lebih kecil dalam rapat mendatang pada Desember 2024, yang membuka peluang bagi dolar AS untuk menguat terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah, ditambah faktor ketegangan di Timur Tengah dan kemungkinan kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS mendatang.
Baca Juga: Menkomdigi Meutya Hafid Instruksikan Penerapan Efisiensi dan Inovasi untuk Transformasi Digital
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis tercatat naik ke level Rp15.705 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.732 per dolar AS.