IHSG Bursa Efek Indonesia Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia
- Penulis : Imron Fauzi
- Senin, 28 Oktober 2024 17:26 WIB
BISNISABC.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup mengalami penurunan pada Senin sore, meskipun sebagian besar bursa saham di kawasan Asia menguat.
IHSG turun sebesar 60,03 poin atau 0,78 persen, berada di level 7.634,62. Sementara itu, indeks LQ45 yang mencakup 45 saham unggulan juga mengalami penurunan, yaitu 8,40 poin atau 0,89 persen, mencapai posisi 934,85.
Menurut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, baik IHSG maupun bursa regional Asia menunjukkan tekanan, di mana pasar tampaknya sedang mengevaluasi prospek stimulus dari Bank Rakyat China (PBoC). PBoC telah mengambil langkah-langkah untuk mendiversifikasi kebijakan moneternya guna menjaga likuiditas yang memadai dalam sistem perbankan.
Baca Juga: Sriwijaya FC Kalahkan Persikabo 1973 dengan Skor 5-1: Chencho Jadi Bintang Pertandingan
PBoC meluncurkan instrumen moneter pasar terbuka baru untuk memastikan likuiditas di sektor perbankan. Di sisi lain, pasar juga menunggu prospek stimulus fiskal di China terkait dengan penurunan laba industri.
Biro Statistik Nasional China melaporkan bahwa laba industri di negara tersebut menurun 3,5 persen secara tahunan, mencapai 5.228,16 miliar Yuan.
Para pelaku pasar kini menantikan rilis data PMI Manufaktur China, sementara kekhawatiran juga muncul akibat ketidakstabilan politik di Jepang.
Baca Juga: Mandiri Sekuritas Rekomendasikan Saham Bank Syariah Indonesia dengan Target Harga Rp3.500
Koalisi yang berkuasa, Partai Demokrat Liberal, kehilangan mayoritas di majelis rendah, meningkatkan ketidakpastian politik dan ekonomi, serta menghambat rencana normalisasi Bank Jepang.
Di sisi lain, Bank of Japan (BOJ) akan membuat keputusan mengenai kebijakan moneternya pada hari Kamis, meskipun diperkirakan kebijakan tersebut tidak akan berubah, yang akan memengaruhi arah kebijakan ekonomi Jepang ke depan. IHSG dibuka dengan penguatan, tetapi beralih ke zona negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham, dan tetap berada di zona merah hingga akhir sesi kedua.***