BISNISABC.COM - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel), Aryanto, mengungkapkan bahwa Provinsi Sulsel masih mencatat surplus dalam perdagangan ekspor-impor pada periode Januari hingga Agustus 2024, dengan angka mencapai 636,07 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp9,7 triliun (berdasarkan kurs Rp15.285).

"Surplus dari transaksi ekspor-impor semua komoditas unggulan Sulsel mencapai sekitar 636,07 juta dolar AS atau lebih dari Rp9,7 triliun," kata Aryanto di Makassar, Rabu.

Dia menjelaskan bahwa dari Januari hingga Agustus 2024, nilai ekspor berbagai komoditas unggulan ke berbagai negara tercatat sebesar 1,38 miliar dolar AS, sedangkan nilai impor mencapai 636,07 juta dolar AS.

Baca Juga: PT LIB Kecam Kericuhan Penonton Serang Petugas Steward di Bandung

Nilai transaksi ekspor Sulsel juga mengalami peningkatan bulanan (month to month) sebesar 12,21 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dari 164,16 juta dolar AS menjadi 194,86 juta dolar AS.

"Perdagangan ekspor dan impor bersifat fluktuatif setiap bulan. Data perdagangan bulan Agustus menunjukkan peningkatan 12,21 persen, dari transaksi 164,16 juta dolar AS menjadi 194,86 juta dolar AS," tambahnya.

Aryanto menambahkan bahwa meskipun terjadi fluktuasi dalam transaksi ekspor, Sulsel masih berhasil mengekspor beberapa komoditas unggulan dan mengimpor barang-barang penting lainnya. Nilai ekspor tetap lebih tinggi daripada nilai impor setiap bulan, sehingga surplus dapat terus dipertahankan.

Baca Juga: MPR Bebaskan Nama Soeharto dari TAP MPR tentang Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Lima komoditas utama yang diekspor pada Agustus 2024 meliputi nikel, besi dan baja, biji-bijian berminyak, ikan dan undang, serta lak, getah, dan damar, dengan persentase distribusi masing-masing sebesar 43,79 persen, 23,61 persen, 7,82 persen, 6,76 persen, dan 5,73 persen.