BISNISABC.COM - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengajak warganya, terutama masyarakat yang mampu dan pelaku usaha, untuk beralih ke penggunaan elpiji nonsubsidi.

"Kami sudah meluncurkan produk elpiji nonsubsidi berukuran 5,5 kilogram melalui Pertamina. Meskipun awalnya masyarakat menunjukkan antusiasme, saat ini tampaknya perkembangannya stagnan," ujar Arif Efendi, Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Tulungagung, pada hari Senin.

Pemerintah telah melakukan sosialisasi secara intensif bersama Pertamina. Masyarakat yang ingin beralih ke gas 5,5 kg dapat menukarkan tabung gas 3 kg mereka dengan potongan harga. Namun, program yang diluncurkan sejak tahun 2023 ini kurang diminati.

Baca Juga: Bagaimana Cara Membangun Personal Branding? Begini Penjelasan dari Caroline Castrillon

Pemkab Tulungagung juga telah mengeluarkan kebijakan melarang ASN menggunakan elpiji bersubsidi berukuran 3 kg. Tahun 2023, banyak masyarakat yang melakukan penukaran, tetapi pada tahun 2024 hampir tidak ada yang melakukannya," tambah Arif.

Harga elpiji bersubsidi 3 kg dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp18 ribu, sementara gas nonsubsidi 5,5 kg dipasarkan sekitar Rp80 ribu. Menurut Arif, perbedaan harga yang signifikan ini menjadi salah satu alasan masyarakat enggan beralih ke gas nonsubsidi.

Program tukar tabung ini merupakan himbauan dari pemerintah pusat, dan dalam pelaksanaannya tidak ada sanksi atau insentif yang mengikat. Saat ini, belum ada aturan yang mewajibkan ASN untuk tidak membeli gas bersubsidi 3 kg.***