PT Golden Westindo Artajaya Tbk (GWAA) Akan Gelar IPO dengan Harga Awal Rp100-Rp120 per Saham
- Penulis : Imron Fauzi
- Rabu, 11 September 2024 20:33 WIB
BISNISABC.COM - PT Golden Westindo Artajaya Tbk (GWAA) siap melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) di pasar modal Indonesia dengan harga penawaran awal antara Rp100 hingga Rp120 per lembar saham.
Dalam proses IPO ini, perusahaan akan menawarkan hingga 685,71 juta lembar saham, yang setara dengan 30 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan nilai nominal Rp25 per saham.
Direktur Utama GWAA, Rusdi Djamil Lioe, menjelaskan bahwa masa book building berlangsung dari 10 hingga 18 September 2024.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Aplikasi Edit Foto Terbaik untuk Android 2024, Ada PicsArt hingga ToonMe
Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan pada 25 September 2024, dan penawaran umum saham akan dilakukan dari 27 September hingga 1 Oktober 2024.
Dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk beberapa tujuan. Sekitar Rp82,28 miliar akan dialokasikan untuk belanja modal, termasuk pembelian lahan, pembangunan, dan perolehan peralatan untuk fasilitas Artemia Hatching. Selain itu, dana juga akan digunakan untuk modal kerja dan investasi berupa penyertaan modal pada PT Kyorin Group Indonesia.
PT Shinhan Sekuritas Indonesia akan bertindak sebagai penjamin emisi dalam IPO ini. Rusdi menyebutkan bahwa perusahaan beroperasi di sektor perdagangan pakan pembenihan udang dan ikan, pakan ikan hias, peralatan akuarium, serta pakan beku ikan hias.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membangun Personal Branding? Begini Penjelasan dari Caroline Castrillon
Dalam segmen aquaculture, GWAA menyediakan pakan pembenihan alami (artemia) dengan merek "Golden West Artemia" dan pakan pembenihan buatan dengan merek "BernAqua".
Di segmen aquatic, perusahaan menawarkan produk pakan ikan hias dengan merek "Hikari", pakan beku ikan hias yang diproduksi oleh PT Kyorin Group Indonesia, dan peralatan akuarium dari merek "Eheim".
Distribusi produk perusahaan meliputi pasar domestik di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jawa Timur, Bali, dan Sumatera.
Baca Juga: Jokowi Ingin Menegaskan Legacy Lewat Narasi 40 Hari Berkantor di Ibu Kota Negara Nusantara
Sementara itu, pakan beku ikan hias yang diproduksi oleh PT Kyorin Group Indonesia ditujukan untuk pasar ekspor, mencakup Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.
GWAA memiliki pangsa pasar sebesar 30 persen di Indonesia dan telah menjalin kemitraan strategis dengan pemasok internasional, termasuk Great Salt Lake Artemia (AS), Bern Aqua NV (Belgia), Kyorin Co. Ltd. (Jepang), dan Eheim GmbH & Co. KG (Jerman).
Kemitraan ini memperkuat posisi perusahaan dalam industri selama lebih dari 30 tahun.
Baca Juga: Perayaan Maulid Nabi: Kebiasaan Apa Saja yang Bisa Ditiru dari Nabi Muhammad?
Direktur GWAA, Karolina Leo, mengungkapkan rencana perusahaan untuk membangun dua fasilitas Artemia Hatching dengan total investasi sekitar 40,5 persen dari dana hasil IPO. Fasilitas ini akan memproduksi pakan pembenihan alami siap pakai (nauplii).
Fasilitas di Lampung diharapkan mulai beroperasi pada kuartal IV 2025, sementara fasilitas di Situbondo, Jawa Timur, ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal II 2026.
Pada 31 Desember 2023, GWAA mencatat pendapatan usaha sebesar Rp98,53 miliar dan laba bersih sebesar Rp16,13 miliar. Ini menghasilkan net profit margin (NPM) sebesar 16,38 persen, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 10,18 persen.
Baca Juga: Gelar Program PAT, Kementerian Pertanian Turun ke Probolinggo
Rasio keuangan perusahaan menunjukkan pertumbuhan yang baik, dengan return on equity (ROE) mencapai 20,37 persen dan return on asset (ROA) sebesar 14,73 persen.***