BPS Sebut Deflasi di Kota Madiun Disebabkan Turunnya Harga Sejumlah Komoditas pada Juli 2024
- Penulis : Imron Fauzi
- Sabtu, 03 Agustus 2024 13:14 WIB
BISNISABC.COM - Badan Pusat Statistik atau BPS Kota Madiun mencatat deflasi pada Juli 2024 sebesar 0,03 persen disebabkan oleh turunnya harga sejumlah komoditas.
Kepala BPS Kota Madiun Abdul Azis mengatakan turunnya harga sejumlah komoditas bahan pokok memicu deflasi pada bulan Juli di Kota Madiun.
"Kondisi deflasi berlangsung tiga bulan berturut-turut sejak Mei lalu," ujarnya seperti dikutip dari Antara pada 3 Juli 2024.
Baca Juga: Akibat Tak Ada Ekspor, BPS Sebut Neraca Perdagangan di NTB Defisit 38,56 Juta Dolar AS
Adapun bahan kebutuhan pokok yang mengalami penurunan harga antara lain bawang merah, tomat, cabai merah besar, kol putih atau kubis, nangka muda, kacang panjang, terong, telur ayam ras, daun bawang dan semangka.
Menurut Azis, penurunan harga berkaitan dengan masa panen yang berlangsung di wilayah Madiun Raya. Hal itu membuat stok bahan pangan di pasaran cukup melimpah.
Meski begitu, Azis mengimbau pemerintah daerah tidak lengah menghadapi deflasi. Kestabilan harga wajib tetap dijaga agar tidak terjadi lonjakan harga secara signifikan.
Baca Juga: Harga Cabai Rawit Merah Naik Jadi Rp70.150 per Kg pada 29 Juli 2024
"Deflasi selama tiga bulan berturut-turut ini patut diwaspadai. Saya harap data ini bisa menjadi acuan pemerintah untuk melakukan pemantauan di lapangan sehingga dapat diketahui penyebab deflasi ini," katanya.
Sementara itu sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juli 2024, di antaranya cabai rawit, beras, kentang, teh siap saji, sepeda motor, bahan bakar rumah tangga, kopi siap saji, ikan lele, alpukat dan buah pir.
Berdasarkan data, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,59 persen dan nasional 1,67 persen. Sementara itu, dari 11 kabupaten/kota penghitung IHK di Jatim, terdapat enam kabupaten/kota mengalami inflasi dan lima kabupaten/kota mengalami deflasi.
Baca Juga: Kendalikan Inflasi, Pemkab Bone Bolango Siapkan 1.200 Paket Sembako di Pasar Murah
Untuk daerah lain yang mengalami inflasi meliputi Kota Surabaya sebesar 0,1 persen, Kota Probolinggo 0,06 persen, Jember 0,04 persen, dan Banyuwangi 0,07 persen.
Kemudian, untuk daerah lain yang mengalami deflasi adalah Kota Madiun sebesar 0,03 persen, Kabupaten Bojonegoro 0,07 persen, Kediri dan Malang masing-masing 0,01 persen dan Gresik 0,18 persen.***