Menparekraf Sebut Festival Alunan Budaya Desa 2024 Promosikan Budaya hingga Produk UMKM
- Penulis : Imron Fauzi
- Minggu, 21 Juli 2024 12:23 WIB
BISNISABC.COM - Festival Alunan Budaya Desa (ABD) 2024 mempromosikan budaya hingga produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kepada masyarakat luas guna meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan event tahunan ini akan menampilkan parade budaya, pameran UMKM, karnaval tenun, penampilan seni, dan pameran permainan tradisional.
"Berdampak positif pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat serta menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya, khususnya di Kabupaten Lombok Timur," kata Sandiaga
Baca Juga: Podcast Meghan Markle Tidak Akan Dilanjutkan karena Kesepakatannya dengan Spotify Berakhir
Festival tersebut diadakan di Tugu Mapora, Pringgasela Raya, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada 13-20 Juli 2024. ABD 2024 mengangkat tema "Benang Merah" yang menggambarkan keterikatan dan kesatuan dari keberagaman budaya nusantara.
"Benang Merah menjadi simbol pemersatu yang menghubungkan berbagai budaya lokal sekaligus menonjolkan keunikan dan keindahan budaya masing-masing daerah," ujarnya.
Alunan Budaya Desa menjadi satu dari 110 agenda Karisma Event Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), program strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mempromosikan destinasi pariwisata melalui kegiatan (event) yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara serta menggerakkan wisatawan nusantara agar berwisata di Indonesia.
Baca Juga: Di Tengah Wait and See Pernyataan Ketua The Fed, IHSG Selasa Sore Ditutup Menguat
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Fadjar Hutomo, mengatakan ABD juga dilaksanakan untuk membangun lokal kreatif yang berdaya saing sekaligus sebagai upaya melestarikan tenun Pringgasela yang bernilai dari sisi seni dan sosial-ekonomi.
"Dengan mengusung tema Dari Desa Budaya Menuju Indonesia Jaya, diharapkan tenun bisa berdampingan di zaman modern saat ini dan membangun lokal kreatif yang akan bersaing di era digital dan kemajuan teknologi," Fadjar.
Dengan diselenggarakan di daerah dengan perajin tenun terbanyak di Nusa Tenggara Barat, ABD juga diramaikan dengan pagelaran karnaval hingga pertunjukan tenun. Bahkan, tenun dari Pringgasela yang telah berusia 400 tahun turut diperagakan dalam karnaval dan pesta budaya.
Baca Juga: Fasilitasi Promosi Produk UMKM, Pemprov Babel Gelar Festival ErPeKa
"Kegiatan ini juga memberikan daya dorong bagi peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat karena tenun Pringgasela sudah diakui kualitasnya," ujarnya.
Tenun Pringgasela telah ditetapkan oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada tahun 2018 dengan domain budaya Kemahiran dan Kerajinan Tradisional.***