Kemenko Perekonomian Salurkan KUR Rp18,97 Miliar untuk 92 Orang Debitur di Sumsel
- Penulis : Imron Fauzi
- Sabtu, 20 Juli 2024 20:19 WIB
BISNISABC.COM - Kementerian Koordinator bidang Perekonomian menyalurkan dana kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp18,97 miliar untuk 92 orang debitur di Sumatera Selatan.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekomonian Ferry Irawan di Palembang, Sabtu, mengatakan penyerahan itu merupakan salah satu upaya mengakselerasi penyaluran KUR pada semester II/2024 di Sumsel.
Adapun debitur penerima penyerahan KUR tersebut terdiri dari pelaku usaha, wanita, dan juga penyandang disabilitas.
Baca Juga: Pemkot Madiun Permudah Izin Dagang di Pasar Besar, DPMPTSP: Inovasi Terbaru Kami
“Untuk mengoptimalkan penyaluran KUR, komite kebijakan terus mendorong partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan termasuk juga pemerintah daerah. Kegiatan ini jadi salah satu bentuk melibatkan provinsi dalam mempercepat penyaluran KUR,” katanya.
Kemenko Perekonomian mencatat realisasi penyaluran KUR di Sumsel sampai dengan periode Juni 2024 telah mencapai Rp4,34 triliun. Namun, mempertimbangkan kondisi socio economic status (SES) di wilayah itu penyaluran KUR dapat dioptimalkan lagi, kata Ferry.
Sementara itu, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, penerima KUR terbesar di Pulau Sumatra, salah satunya adalah Provinsi Sumsel. Namun, pihaknya berharap realisasi penyerapan KUR di wilayah itu dapat ditingkatkan.
Baca Juga: Gunung Bromo Bakal Ditutup Sejak 21 hingga 24 Juni, BB TNBTS sebut Ada Upacara Yadnya Kasada
“Program KUR maupun PSR di Sumsel diharapkan dapat ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengatakan pihaknya juga telah melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) bersama bupati walikota dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kemenkeu terkait penyaluran pembiayaan kepada pelaku usaha ultra mikro (UMi). Upaya itu dilakukan untuk menambah akses pembiayaan selain yang telah disediakan oleh pihak perbankan.
“Bedanya kalau KUR itu berasal dari perbankan, sedangkan UMi dari APBN,” kata dia.***