DECEMBER 9, 2022
Olahraga

BPS Papua Sebut Beras, Bawang Putih hingga Cabai Penyumbang Inflasi di Juni 2024

image
Beras impor yang masuk dari Pelabuhan Jayapura, Papua. (ANTARA/HO-Dokumentasi)

BISNISABC.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyebutkan beras menjadi komoditas penyumbang inflasi di Papua.

BPS Papua mencatat, inflasi terjadi secara secara hitungan year on year (y-o-y) pada Juni 2024 di Provinsi Papua.
 
Kepala BPS Papua, Adriana Helena Carolina mengatakan selain beras ada emas perhiasan, uang sekolah, bawang putih, cabai rawit, dan ikan kawalina.
 
"Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi year on year (yoy), antara lain angkutan udara, tomat," katanya, seperti dikutip dari Antara pada 2 Juli 2024. 

"Buah pinang, ikan tuna ikan kembung, tahu mentah, ikan mumar, bayam, ikan cakalang, bawang merah, ikan salam dan ikan bubara," katanya lagi.
 
Menurut Carolina, perkembangan harga berbagai komoditas pada Juni 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
 
"Pada Juni 2024 terjadi inflasi year on year Provinsi Papua sebesar 1,47 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,12," ujarnya lagi.
 
Dia menjelaskan sedangkan untuk tingkat inflasi month to month dan tingkat inflasi year to date masing-masing sebesar 0,35 persen dan 1,23 persen.
 
"Inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,07 persen, lalu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,23 persen," katanya lagi.
 
Dia menambahkan, lalu ada juga kelompok kesehatan sebesar 1,42 persen, kelompok pendidikan sebesar 7,49 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 1,32 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,78 persen.
 
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,49 persen.

Baca Juga: Berharap Produksi Sapi Potong Meningkat, DPRD Gorontalo Utara: Sangat Diminati Pasar

Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,33 persen kelompok transportasi sebesar 0,57 persen.***

Sumber: Antara

Berita Terkait