KUR BRI, Suntikan Nyawa buat Pedagang Es Podeng
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 23 Juni 2023 13:13 WIB
Bis - 23 Juni 2023 Budi Utomo, pemilik kios Es Podeng dan Roti Bakar Pandawa di Blok S, Jakarta Selatan tengah berusaha bangkit kembali setelah terseok-seok digempur pandemi Covid-19. Diselamatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Jatuh bangun dalam menjalankan usaha es podeng dan roti bakar sudah biasa bagi Budi. Tetapi, hantaman yang begitu besar baru dialami Budi saat wabah Covid-19 dan Jakarta menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4. "Masa PSBB dan PPKM level 4 itu paling berat. Kedai harus tutup, pembeli tidak boleh makan di tempat, jalan ditutup. Itu empat bulan terberat buat saya. Pesta dan acara dengan banyak orang dilarang, kami pun tidak dapat pesanan. Banyak teman penjual es podeng yang memilih alih pekerjaan. Ada pula yang memilih pulang kampung. Menyerah," kata Budi. "Saya tetap bertahan, meskipun berat. Saat itu, omset bukan turun lagi, tetapi nyungsep. Ada perbaikan setelah dilonggarkan. Jualan online mulai jalan lagi, mulai ada pemasukan lagi," dia menambahkan. Usaha Es Podeng dan Roti Bakar Pandawa itu sudah berumur 17 tahun. Pendirinya adalah kakaknya Budi, Suyono Anugrah. Berawal dari usaha roti bakar pada tahun 1996 saat Blok S belum seramai sekarang dan bahkan dari cerita Budi semakin kawasan itu masih merupakan area rawa, kemudian Suyono menambahkan es podeng ke dalam menu utama lainnya pada tahun 2005. Setelah Suyono pindah ke Serang bersama istrinya pada tahun 2000, usaha dilanjutkan oleh Budi yang membantunya membuka toko di Blok S. Es podeng merupakan santapan yang tidak asing lagi bagi Suyono dan Budi. Mereka tinggal di Kebalen, Kuningan, Jakarta Selatan yang merupakan sentra pembuat es podeng. Setelah pandemi usai, Budi bertekad mengembalikan usahanya seperti sebelum pandemi merebak. Namun, pada saat itu, modalnya kadung terkikis. Salah satu caranya adalah mencari pinjaman. Budi menceritakan, BRI menawarkan KUR, tapi karena belum butuh, lalu dia menolak. Ia pun kembali menghubungi staf BRI dan mengajukan KUR BRI tahun 2022. Menurut BRI, disepakati besaran sebesar 80 juta KUR dengan kewajiban diselesaikan dalam waktu tiga tahun. Bagi Budi, ini merupakan pengalaman tatap muka pertamanya dengan sebuah bank. Sebelumnya, Suyono yang mengurus administrasi dengan bank tersebut. "Prosesnya tidak sulit. Hanya perlu memiliki rekening BRI, tidak sedang menerima kredit dari bank lain, dan ada syarat administrasi lainnya, seperti KTP, NPWP dan izin usaha," kata Budi. Bagi Budi, memiliki KUR lebih dari sekadar melunasi pinjaman bulanan. Bahkan, ia melakukannya sebagai insentif agar penjualan terus meningkat setiap hari. Berkat KUR BRI, Budi berkesempatan mengikuti pameran yang diselenggarakan oleh BRI. "Saya jadi memiliki pengalaman ikut bazar dari BRI dan menurut pengalaman UMKM yang lain di bazar BRI dagangan mereka selalu laris. Dari cerita mereka, asyiknya lagi, bazar tidak hanya di Jakarta tetapi juga bisa di luar Jakarta. Nah, ini menjadi tantangan saya untuk bisa menyiapkan es podeng di kota lain sebab selama ini saya hanya mampu memproduksi es di rumah," dia menjelaskan. Dengan suntikan dana tersebut, Budi bisa kembali berproduksi. Sekarang stannya di Blok S kembali ramai. Ini juga memiliki jadwal acara reguler di dua agensi berbeda setiap minggu. "Belakangan sudah mulai ramai. Bahkan, di beberapa momen, pesanan bisa melebihi sebelum pandemi. Justru online yang tidak sebanyak dulu lagi. Saya berharap yang online juga kembali ramai, banyak lagi acara bazar dan kantor, jadi pesanan makin banyak," kata dia. KUR BRI, Suntikan Nyawa buat Pedagang Es Podeng (Fa, Dtk, Bis)