Nilai proyek Pabrik Amonia Bersih Pupuk Kaltim mencapai Rp 60,2 triliun
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 22 Juni 2023 10:34 WIB
BIS - 21 Juni 2023 PT Pupuk Kaltim mengkaji rencana pembangunan pabrik produksi amoniak hijau berkapasitas 1 juta ton per tahun. Perkiraan investasi untuk proyek ini adalah 4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 60,2 triliun. Kajian dilakukan Pupuk Kaltim bersama Copenhagen Atomics, Topsoe, Alfa Laval dan Aalborg CSP, yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Mei 2023. Kaltim Rahmad Pribadi, Direktur Utama Pupuk, mengatakan amoniak murni saat ini dianggap sebagai sumber energi (niche) terbatas. Namun, amonia murni terus meningkat. “Kami asumsikan antara tahun 2020 dan 2050 proporsi (amoniak murni) akan meningkat menjadi 350 persen. Proporsi ini akan melebihi proporsi amoniak abu-abu yang digunakan saat ini, dan sebagian amoniak abu-abu akan membiru,” katanya dalam tulisan. Opini, Selasa (20 Juni 2023). Amonia murni adalah sumber energi bersih karena rendah karbon. Amoniak murni sendiri terdiri dari amoniak biru dan amoniak hijau. Bahkan, saat ini amoniak lebih banyak digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan pupuk urea dan sebagai bahan pembawa pada industri tekstil, pertambangan dan farmasi. Seiring berjalannya waktu dan teknologi, amoniak murni telah dikembangkan sebagai bahan bakar alternatif masa depan yang lebih ramah lingkungan. Amoniak murni memiliki beberapa keunggulan: Pertama, produksi dua varian amoniak murni menggunakan sumber energi terbarukan. Amonia biru dibuat dengan mengubah amonia abu-abu menggunakan hidrogen biru, yang dihasilkan dengan memecah molekul air (H2O) menggunakan bahan bakar fosil seperti gas alam atau batu bara. Pada saat yang sama, amonia hijau dihasilkan oleh proses elektrolitik air hidrogen hijau menggunakan sumber energi terbarukan seperti energi matahari, energi angin, dan energi panas bumi. [caption id="attachment_7791" align="alignnone" width="640"] Pupuk Kaltim sebagai pelopor transformasi hijau industri petrokimia berbasis gas alam di Indonesia terus mengembangkan inovasi clean ammonia agar kedepannya dapat mendorong revolusi produksi pupuk yang lebih ramah lingkungan dan jejak karbon yang lebih rendah. (Dok PKT)[/caption] Keunggulan lainnya adalah penggunaan sumber energi terbarukan. Perbedaan dalam produksi amoniak biru terletak pada teknologi pemulihan dan penyimpanan karbon dioksida, yang memungkinkan produksi amoniak dipisahkan dari emisi karbon. Di sisi lain, amoniak hijau dihasilkan dari sumber energi terbarukan untuk menghasilkan listrik yang dibutuhkan dalam proses elektrolisis air. Dengan demikian, proses produksi amonia hijau tidak menimbulkan emisi karbon dioksida. Ketiga, amoniak murni dapat menjadi alternatif penyimpanan energi dari hidrogen menjadi listrik. Ini membuatnya lebih mudah untuk menggunakan energi berbasis hidrogen baik dalam pembangkit listrik maupun transportasi, karena hidrogen disimpan dalam bentuk yang tidak mudah terbakar atau berbahaya. Selain itu, saat menyimpan listrik, amoniak hijau dapat diubah kembali menjadi listrik melalui proses pembakaran atau reaksi elektrokimia, menghasilkan energi yang dapat digunakan. “Ini merupakan peluang yang diikuti dan dimanfaatkan oleh Pupuk Kaltim dengan dukungan teknologi yang mumpuni,” jelas Rahmad. Nilai proyek Pabrik Amonia Bersih Pupuk Kaltim mencapai Rp 60,2 triliun (anr, mkc ,bis)