Peneliti CELIOS: Keanggotaan Indonesia di BRICS Dapat Pengaruhi Akses ke OECD
- Penulis : Imron Fauzi
- Sabtu, 26 Oktober 2024 21:21 WIB
BISNISABC.COM - Peneliti dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Yeta Purnama, menilai bahwa keputusan Indonesia untuk bergabung dalam aliansi BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan berpotensi berdampak pada proses aksesi Indonesia ke Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Yeta menjelaskan bahwa peluang Indonesia untuk menjalin kemitraan dengan OECD bisa semakin menyusut, mengingat tantangan dan biaya yang tinggi jika pemerintah terpaksa terlibat dalam banyak kerja sama multilateral.
“Urgensi Indonesia untuk bergabung dengan OECD jauh lebih besar dibandingkan dengan BRICS, terutama dalam upaya menuju status negara maju. OECD memiliki lebih banyak anggota, sehingga diversifikasi mitra di luar China menjadi sangat penting,” tambahnya dalam keterangan di Jakarta pada Sabtu.
Baca Juga: Sriwijaya FC Kalahkan Persikabo 1973 dengan Skor 5-1: Chencho Jadi Bintang Pertandingan
Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa lebih efektif jika pemerintah fokus pada satu proses kerja sama multilateral yang sudah ada.
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, dalam forum BRICS Plus Summit di Kazan, Rusia, pada 24 Oktober 2024, telah menyampaikan surat minat untuk bergabung dengan BRICS, dan Indonesia kini telah resmi mendaftar sebagai anggota.
Ketertarikan ini sebelumnya tidak pernah diungkapkan secara eksplisit selama pemerintahan Presiden Jokowi karena beberapa alasan, seperti kurangnya urgensi, perbedaan sistem politik, serta instabilitas hubungan antar negara anggota BRICS.
Baca Juga: ASUS TUF Gaming A16: Laptop Gaming AI dengan Fitur Canggih dan Ketahanan Militer
Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira, menegaskan bahwa pendaftaran resmi Indonesia ke BRICS menambah ketergantungan Indonesia pada China.
“Tanpa BRICS, kontribusi China terhadap investasi dan perdagangan Indonesia sudah sangat signifikan, dengan lonjakan impor Indonesia dari China sebesar 112,6 persen dalam sembilan tahun terakhir,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur China-Indonesia Desk CELIOS, Muhammad Zulfikar Rakhmat, mencatat bahwa keanggotaan Indonesia di BRICS dapat memengaruhi independensi Indonesia dalam menyikapi isu-isu politik luar negeri yang krusial.***