Stabilitas dan Percepatan Ekonomi Disebut Sebagai Strategi Kabinet Prabowo Subianto
- Penulis : Imron Fauzi
- Minggu, 20 Oktober 2024 16:51 WIB
BISNISABC.COM - Ajib Hamdani, Analis Kebijakan Ekonomi dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), menyatakan bahwa pertimbangan utama Presiden Prabowo Subianto dalam merancang kabinetnya adalah stabilitas dan percepatan ekonomi.
“Dalam hal stabilitas, presiden kemungkinan akan memilih pejabat birokrat dari partai yang dapat memberikan dukungan politik untuk program-program strategis dan populis yang menjadi bagian dari janji kampanye sebelumnya,” kata Ajib Hamdani di Jakarta, Minggu.
Selain itu, kecenderungan Presiden Ke-8 Indonesia untuk mengutamakan stabilitas juga terlihat dari beberapa calon menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga yang dipanggil Prabowo ke rumahnya pada Senin 14 Oktober 2024 dan Selasa 15 Oktober lalu.
Baca Juga: Bantal Kereta Cepat Whoosh Hilang, KCIC Imbau Penumpang Agar Tak Merusak Fasilitas
Dari nama-nama yang dipanggil, setidaknya 16 kementerian kemungkinan akan kembali diisi oleh pejabat lama dari era Kabinet Indonesia Maju.
“Sedangkan untuk percepatan ekonomi, presiden akan memperkuat kabinetnya dengan unsur teknokrat,” jelas Ajib.
Ia menambahkan bahwa dengan keahlian, pengalaman, dan portofolio yang dimiliki, tokoh-tokoh tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara optimal.
Baca Juga: Inovasi dan Kenyamanan Chery Tiggo 8: SUV Terbaru yang Siap Menaklukkan Tantangan
“Namun, dengan tantangan ekonomi yang begitu kompleks, perlu ada evaluasi terhadap kinerja agar aspek percepatan ekonomi menjadi fokus utama presiden,” ujarnya.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk masa bakti 2024-2029 setelah mengucapkan sumpah jabatan dalam Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Jakarta, pada hari Minggu.
Proses pengucapan sumpah jabatan tersebut disaksikan oleh 709 anggota MPR RI serta dihadiri oleh tokoh nasional, pimpinan partai politik, dan perwakilan negara sahabat.***