Rupiah Menguat Dipengaruhi Penurunan Yield Obligasi AS
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 19 Juni 2024 22:12 WIB
BISNISABC.COM - Rupiah menunjukkan penguatan pada hari Rabu, 19 Juni 2024 di tengah beberapa faktor eksternal dan domestik. Pada akhir perdagangan, rupiah menguat 47 poin atau 0,29% menjadi Rp16.365 per dolar AS, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di Rp16.412 per dolar AS. Penguatan rupiah ini dipicu oleh beberapa faktor eksternal, salah satunya adalah penurunan imbal hasil (yield) obligasi AS 10 tahun, yang turun menjadi 4,22%. Hal ini meningkatkan optimisme investor terhadap prospek ekonomi AS dan mendorong mereka untuk kembali ke aset berisiko seperti mata uang negara berkembang. Selain itu, pasar juga mengantisipasi kemungkinan penurunan suku bunga oleh Bank Sentral AS (The Fed) pada triwulan keempat 2024. Penurunan suku bunga akan membuat dolar AS kurang menarik, sehingga menguntungkan rupiah, seperti dikutip dari Antara pada 19 Juni 2024. Di sisi domestik, Bank Indonesia (BI) sedang mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk membahas kebijakan moneter. Pelaku pasar masih menunggu hasil RDG, yang akan diumumkan pada Kamis, 20 Juni 2024. BI diperkirakan akan menahan suku bunga BI-Rate di 6,25%. Secara keseluruhan, penguatan rupiah pada hari ini menunjukkan bahwa sentimen pasar terhadap ekonomi Indonesia masih positif. Hal ini tentunya menjadi kabar baik bagi perekonomian nasional.*** Sumber: Antara