Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Pastikan Kebutuhan BBM dan LPG di Kaltara Terpenuhi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 14 Juni 2024 22:16 WIB
BISNISABC.COM - Pertamina Regional Kalimantan memastikan kebutuhan BBM dan LPG di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) terpenuhi. Termasuk pada momen menjelang Idul Adha 1445 H ini, di saat permintaan akan BBM dan LPG sedang tinggi. "Bentuk komitmen dalam pemenuhan kebutuhan BBM serta LPG," kata Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra seperti dikutip dari Antara. Arya memperkirakan pada tahun ini ada peningkatan kebutuhan sebesar 1,9 persen untuk BBM jenis Gasoline, 3,1 persen untuk BBM jenis Gasoil dan 3,8 persen untuk LPG. “Kenaikan tersebut merupakan prognosa kami berdasarkan peningkatan di tahun sebelumnya," katanya. Dari sisi stok, Pertamina memiliki stok hingga 11 ketahanan hari untuk BBM dan 3 – 5 ketahanan hari untuk LPG, jumlah stok ini akan terus ditambah dari rantai suplai yang terus berjalan saat ini. Khusus untuk wilayah Kaltara Pertamina memperkirakan jumlah kebutuhan harian untuk BBM saat Idul Adha sebanyak 386 KL (kiloliter) untuk BBM jenis Gasoline, 129 KL untuk BBM Jenis Gasoil dan LPG sebanyak 52 MT (Metrik Ton). “Jumlah ini naik 3,6 persen untuk BBM jenis Gasoline, 0,3 persen untuk BBM jenis Gasoil dan 3,4 persen untuk LPG dari penyaluran harian normal. Sementara itu jumlah stok untuk wilayah Kalimantan Utara dipastikan aman saat dan setelah Idul Adha 1445H,” tambah Arya. Sementara itu, Pertamina juga terus menghimbau masyarakat tidak melakukan "panic buying" dan tidak menggunakan BBM serta LPG bersubsidi yang diprioritaskan bagi warga masyarakat kurang mampu. Beberapa permasalahan yang sering terjadi di lapangan adalah penggunaan BBM dan LPG yang tidak tepat sasaran. "Saat ini Pertamina terus menjalankan program 'subsidi tepat' agar penyaluran BBM dan LPG bersubsidi sampai kepada mereka yang berhak," kata Arya. Dia mengimbau untuk BBM saat ini diterapkan penggunaan QR code dan LPG menggunakan KTP (NIK) untuk pembeliannya. Diharapkan masyarakat dengan ekonomi mampu tidak membeli BBM dan LPG bersubsidi.*** Sumber: Antara