DECEMBER 9, 2022
BisnisABC.com

Dinilai Punya Potensi Besar, Pemkot Sabang Ajak Petani Kembangkan Salak Varietas Lokal

image
Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi saat melakukan panen buah salak varietas Sabang di Balohan, Sabang. (ANTARA/HO-Humas Pemkot Sabang)

BISNISABC.COM - Pemerintah Kota Sabang, Aceh, mengajak kepada para petani untuk mengembangkan salak varietas lokal. Salak yang dikenal salak Sabang ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Pj. Wali Kota Sabang Reza Fahlevi mengatakan, lahan pertanian masyarakat sangat baik dan menjanjikan. Sehingga perlu dimanfaatkan dengan baik dengan mengembangkan berbagai komoditas, salah satunya salak varietas lokal Sabang. "Karenanya dukungan secara bertahap tiap tahunnya dari pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang harus tetap dilakukan," kata Reza, seperti dikutip dari Antara. Hal itu disampaikan Reza yang didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang Fakri serta Kelompok Tani Gampong Balohan saat melakukan panen salak Sabang di kebun milik Sarbini (59) di Gampong Balohan. Reza mengatakan salak merupakan tanaman unggulan yang tumbuh dan sudah memberi dampak positif bagi ekonomi masyarakat kota paling barat Indonesia itu. Salak Sabang sudah memiliki sertifikat tanda daftar varietas tanaman lokal, dari Kementerian Pertanian sebagai salak berkualitas Sabang. Selain Salak, Sabang juga memiliki tanaman unggulan lainnya seperti cengkeh, coklat, pinang dan nilam. "Yang perlu kita lakukan ke depan adalah menjaga kualitas salak Sabang ini, dan juga memperluas area tanah agar produksinya lebih banyak," katanya. Tentunya, lanjut Reza, lebih banyak petani yang terlibat akan memberi kontribusi besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat," katanya. Reza juga menyarankan petani untuk bekerja sama dengan Disperindagkop dan UKM Kota Sabang agar salak dapat dikemas dengan lebih menarik sesuai kebutuhan turis dan wisatawan, sebagai upaya meningkatkan pemasaran produk. "Contohnya dalam hal packaging yang masih menggunakan plastik, mungkin bisa di ubah dengan eumpang (tempat tradisional Aceh), selain ramah lingkungan juga lebih menarik khususnya bagi tamu-tamu," ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang Fakri mengatakan saat ini ada 35 orang petani Salak Sabang. Tahun ini, pihaknya sudah mulai memperbanyak benih untuk disalurkan kepada petani lain, sehingga lahan semakin luas, mengingat jumlah produksi masih belum mencukupi permintaan pasar. "Rata-rata (produksi) 2,5-3 kilogram per tandan, itu sekali panen kita rata-rata dua sampai tiga tandan," ujar Reza. Ia menambahkan, perlu dilakukan upaya rutin dalam merawat kebun salak. Sama halnya dalam memberantas hama, umumnya di Kota Sabang menggunakan pagar kawat yang kokoh dan terawat untuk mencegah masuknya hama babi. Selain panen salak Sabang, pihaknya juga memantau perkembangan bantuan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) yang diberikan untuk kelompok tani Salak Sabang.***   Sumber: Antara

Berita Terkait