BIS - 16 Agustus 2023 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan eduk"> BIS - 16 Agustus 2023 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan eduk"> BIS - 16 Agustus 2023 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan eduk"> BISNISABC.COM - bisnisabc.com
DECEMBER 9, 2022
BisnisABC.com

Para Difabel Curhat di Depan Bos OJK Sulit Bikin Tabungan-Ajukan Kredit

image
bos ojk(detikcom)

BIS - 16 Agustus 2023 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan edukasi keuangan bagi penyandang disabilitas/disabilitas. Dalam kesempatan tersebut, Frideica Widyasari Dewi, Dirjen yang membidangi pengawasan perilaku perusahaan jasa keuangan, edukasi dan perlindungan konsumen, mempertanyakan kesulitan yang dihadapi penyandang disabilitas dalam menyimpan uang, asuransi dan pinjaman bank. Awalnya, perempuan yang biasa disapa Kiki itu menanyakan siapa pemilik perusahaan. Kemudian beberapa dari mereka mengacungkan tangan sambil menjelaskan usahanya, mulai dari stan pecel, jualan kerupuk, lalu jualan kopi. Selanjutnya, Kiki bertanya apakah dia punya akses ke sektor keuangan. “Apakah Anda sudah memasuki sektor keuangan? tanya Kiki saat memberikan sambutan pada Acara Edukasi Keuangan Bagi Penyandang Disabilitas, Perpustakaan Nasional di Salemba, Jakarta pada Selasa (15/8/2023). Peserta webinar dengan partisipasi penyandang disabilitas dengan suara bulat menjawab bahwa mereka tidak memiliki akses dari sektor keuangan. "Tidak..." jelasnya. Kiki juga mengaku banyak mendapat informasi tentang penyandang disabilitas yang kesulitan mengakses pendanaan. Dia juga bertanya kepada para peserta apakah benar-benar sulit untuk menabung. “Bagi kami selama ini membuka rekening itu biasa saja. Tapi mungkin bagi bapak ibu tidak mudah bukan?” tanya Kiki. [caption id="attachment_11623" align="alignnone" width="300"] bos ojk(detikcom)[/caption] Pertanyaan itu kemudian dijawab dengan bulat dan lantang oleh para peserta acara. “Benar…” kata peserta. Kiki juga mengungkapkan bahwa penyandang disabilitas ternyata kesulitan karena tanda tangannya sulit diterima oleh pelaku jasa keuangan. Hal ini juga terjadi ketika penyandang disabilitas ingin mengajukan asuransi. “Ternyata tidak mudah untuk mendapatkan dan mengakui tanda tangan, dll. sulit,” jelasnya. “Ini adalah perjalanan pertama bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap saudara-saudara kita yang memiliki rekening, asuransi, dan lain-lain, untuk mendapatkan pembiayaan kredit, misalnya untuk mengembangkan usaha atau kemampuan nantinya usaha mereka,” ujarnya. Untuk itu, OJK mendorong penyedia jasa keuangan, termasuk perbankan, untuk memperluas aksesibilitas bagi penyandang disabilitas agar dapat mengakses tabungan, kredit, dan asuransi berbahaya. Kiki mengatakan OJK juga akan membantu penyandang disabilitas untuk mengelola akses keuangannya dengan baik. “Kami tidak hanya akan mendampingi pelaksanaan pinjaman bank tetapi akan terus membantu kami mengelola dengan baik, tidak sampai kami tidak dapat mengelola dan terjerat hutang. Kami akan terus mendukungmu, potensinya luar biasa,” jelasnya. Saat ini, di 35 kantor OJK DKI Jakarta, pihaknya telah membuka dukungan bagi penyandang disabilitas yang ingin mengakses pendanaan. “Ini merupakan program yang unik bagi penyandang disabilitas, bukan sekedar acara tapi program untuk mendukung mereka,” pungkasnya.  (Dil,dtk,bis)

Berita Terkait