BIS - 14 Agustus 2023 Co-founder dan General Manager Minang Kakao Arsil "> BIS - 14 Agustus 2023 Co-founder dan General Manager Minang Kakao Arsil "> BIS - 14 Agustus 2023 Co-founder dan General Manager Minang Kakao Arsil "> BISNISABC.COM - bisnisabc.com
DECEMBER 9, 2022
BisnisABC.com

Mencapai penjualan tahunan sebesar Rp 1,1 miliar, Co-Founder Minang Kakao: Manajemen Umum Perkebunan mendukung branding dan pemasaran 

image
Co-Founder dan General Manager Minang Kakao Arsil(kompascom)

BIS - 14 Agustus 2023 Co-founder dan General Manager Minang Kakao Arsil mengatakan, Dinas Umum Budidaya (Ditjenbun) memiliki peran dalam branding dan pemasaran produknya hingga mencapai omzet Rp 1,1 miliar per tahun. “Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Pertanian (Kementan), khususnya Dinas Produksi Tanaman Pangan, karena selama ini kami mendapat banyak dukungan. Direktorat Hortikultura telah membantu branding dan pemasaran produk singkong kami dari Minang, baik dari segi pemasaran lokal melalui berbagai event lokal maupun ekspor,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat, 11 Agustus 2023). Arsil berharap Minang Kakao bisa mengikuti banyak event di dalam dan luar negeri ke depannya. Karena proses branding sangat penting untuk meningkatkan bisnis Anda. Senada dengan Arsil, General Manager (Dirjenbun) Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengatakan, membangun citra, kepercayaan, jaminan mutu dan reputasi sangat penting bagi produk yang berasal dari perkebunan. “Brand image yang kuat akan membuat produk hortikultura kita mudah diingat, dikenali dan pasti melejit di pasaran,” tambah Andi. Menurut pemimpin Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi), produk pertanian Indonesia perlu dipromosikan agar memiliki nilai tambah dan berdaya saing. [caption id="attachment_11475" align="alignnone" width="300"] minang kakao(minangkakaocom)[/caption] Dengan demikian, barang hasil perkebunan dapat meningkatkan daya tawar petani hutan di Indonesia dan produk turunannya dapat bersaing dengan berbagai produk luar negeri di pasar internasional. Menteri Pertanian (Mentan) sendiri Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus menggiatkan komoditas tanaman pangan sehingga tidak hanya melayani kegiatan pertanian tetapi juga perlu dikembangkan secara off farm melalui produk-produk pertanian hasil perkebunan hilir. Salah satu tanaman pangan yang bernilai ekonomi tinggi dan berpotensi pasar ekspor adalah kakao. Kakao Minang menghasilkan produk kakao olahan terbaik Kakao Minang merupakan produk kakao olahan milik PT Pengelola Aset Islami Indonesia yang bermitra dengan Kelompok Tani (Poktan) Saiyo, Selayo, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar). Arsil mengungkapkan produk Minang Kakao dibuat dari bahan baku berkualitas tinggi. “Selain bersertifikat organik, halal dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bahan baku yang digunakan untuk biji kakaonya termasuk yang terbaik,” ujarnya. Lebih lanjut Arsil menjelaskan, biji kakao yang digunakan pihaknya difermentasi agar rasa dan aroma cokelat yang dihasilkan lebih kuat.  [caption id="attachment_11476" align="alignnone" width="300"] co founder minang kakao(suaracom)[/caption] Ia mengatakan Kakao Minang juga memilah biji kakao dengan cara mengubahnya menjadi coklat. Bahan baku yang digunakan dari kakao asli tanpa menggunakan bahan kimia apapun. Arsil mengatakan, pihaknya telah melakukan pengembangan kakao sejak 2017 hingga saat ini, telah sukses meluncurkan banyak produk olahan kakao. Dari kebunnya seluas 120 hektare (ha), ia bisa menghasilkan hingga 500 kilogram (kg) hingga 1 ton per hektare. “Kami juga menyelenggarakan pelatihan untuk tukang kebun di sekitar perkebunan kami,” kata Arsil. Arsil mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kakao terbesar dan Sumbar merupakan daerah potensial untuk budidaya kakao. Pasalnya, kata dia, kakao asal Sumbar dikenal memiliki citarasa khas tersendiri. “Bahan kakao kami dapatkan dari kebun sendiri dan diserap dari petani mitra kami. Produk turunan yang kami hasilkan adalah massa kakao (cocoa block), cocoa nibs, cocoa butter, cocoa powder, cocoa liquor, dan berbagai variasi cokelat,” kata Arsil. mengungkapkan bahwa produk mereka dijual di toko online, pengecer, toko organik, pasar pertanian, pasar hasil bumi segar, dan ruang makanan. Arsil sangat yakin prospek kakao ke depan sangat menjanjikan. Kakao Indonesia juga bisa lebih besar, setidaknya sebesar kopi yang sudah mendunia. “(Dengan cara ini) pada akhirnya semua pemangku kepentingan kakao, mulai dari petani hingga petani, dapat merasakan manfaat kakao dengan baik,” ujarnya. Oleh karena itu, untuk mengejar brand image Arsil, diversifikasi produk turunan harus dilakukan untuk menciptakan kesan atau citra positif terhadap hasil panen. Dijelaskannya, manfaat cokelat bagi kesehatan merupakan strategi branding Minang Kakao untuk mendiversifikasi produk cokelat. “Salah satu konsep utama pembuatan produk di Minang Kakao adalah menghasilkan produk yang sehat,” kata Arsil.   (Dil,viv,bis)

Berita Terkait