BIS - 09 Agustus 2023 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau "> BIS - 09 Agustus 2023 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau "> BIS - 09 Agustus 2023 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau "> BISNISABC.COM - bisnisabc.com
DECEMBER 9, 2022
BisnisABC.com

Tekan NPL, Wacana BTN Jual Aset Kredit Bermasalah Senilai Rp 2 Triliun

image
Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu saat acara Akad Massal Serentak KPR Bank BTN di Perumahan Puri Delta Tigaraksa, Tangerang, Selasa (8/8/2023). (Kompas)

BIS - 09 Agustus 2023 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN akan menekan kredit bermasalah (non performing loan/NPL) menjadi 3,4 persen di akhir 2023 dengan menjual aset-asetnya. Adapun pada Semester I 2023, NPL BTN tercatat sebesar 3,66 persen, meningkat 0,11 persen dari Semester I 2022 yang sebesar 3,54 persen. "(Target NPL akhir 2023) 3,4 persen, tapi harapan saya sebenarnya kalau internal di bawah ini," ujar Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu usai acara Akad Massal Serentak KPR Bank BTN di Perumahan Puri Delta Tigaraksa, Tangerang, Selasa (8/8/2023). Nixon menyatakan bahwa dia akan menjual aset NPL sebesar Rp 2 triliun sebelum akhir tahun ini dalam dua tahap: Rp 1 triliun pada September dan Rp 1 triliun pada Desember. "(Penjualan aset) ini izin OJK-nya udah keluar, tinggal sedikit lagi kita lakukan aset sell," kata dia, Penyumbang NPL terbesar saat ini adalah bangunan bertingkat tinggi seperti apartemen dan condotel, yang merupakan aset yang dijual. Dia menjelaskan bahwa, karena BTN sering membangun gedung apartemen, gedung tinggi menjadi penyumbang terbesar NPL BTN. Namun, tren penjualan tidak sesuai dengan harapan. "High rise, gedung-gedung apartemen yang kemarin dibangun agresif, 2014-2017 itu penjualannya benar-benar drop, benar-benar demand-nya turun. Makanya kita mesti dorong lagi, campaign lagi untuk kepemilikan rumah di high rise," ucapnya. Selain menjual aset NPL, BTN tahun ini juga berencana untuk menekan NPL dengan membayar klaim-kalim tertunda PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sebesar Rp 500 miliar. BTN telah bekerja sama dengan IFG Life untuk menangani pembayaran klaim tersebut, dan diharapkan pembayaran selesai sebelum akhir tahun. "Kita juga mengharapkan adanya pembayaran dari yang sekarang lagi proses pembayaran dari eks Jiwasraya kurang lebih Rp 500 miliar. Sehingga keluarga ahli waris itu mudah-mudahan sebelum akhir tahun mendapatkan kepastian pelunasan kewajiban dari para almarhum dan almarhumah yang asuransinya ditutup pakai Asuransi Jiwasraya," tuturnya. (Fa, Kom, Bis)

Berita Terkait