DECEMBER 9, 2022
BisnisABC.com

L'Art & La Matière Guerlain ubah bahan “mentah” menjadi karya seni yang wewangian

image
koleksi L'Art & La Matière Parfumerie d?Art collection by Guerlain(Kompas.com/Wisnubrata)

BIS - 8 Agustus 2023 Ubah bahan mentah menjadi seni. Ubah bahan mentah menjadi karya seni. Inilah yang dilakukan Guerlain Parfumeurs dalam koleksi L'Art & La Matière, koleksi parfum mahakarya dengan variasi wewangian yang luar biasa. Koleksi yang pertama kali muncul pada tahun 2005 dan terus berkembang hingga saat ini, merupakan kreasi Guerlain untuk memperkenalkan wewangian baru dari berbagai bahan wewangian utama, namun di satu sisi keunggulan lainnya. Bahkan, penemuan aroma baru yang unik sudah menjadi tradisi sejak Pierre-François Pascal Guerlain menciptakan Guerlain pada tahun 1828. Sejak kecil, Pierre-François mengagumi aroma di toko rempah ayahnya. Dia selalu terpesona oleh aroma warna-warni dari negeri-negeri jauh, yang membuatnya menjadi ahli parfum dan menciptakan banyak parfum legendaris, termasuk yang diakui sebagai pembuat parfum.diciptakan pada tahun 1853 khusus untuk Permaisuri Eugénie, istri Napoleon III, yang memperoleh dia gelar "Parfum untuk Yang Mulia." Di Guerlain, tidak jarang berkeliling dunia untuk mencari bahan baku wewangian baru. Saksikan, antara lain, kehadiran parfum Jicky pada tahun 1889, tahun yang sama dengan Menara Eiffel dibangun. Jicky, dibuat oleh Aimé Guerlain, putra Pierre-François, adalah parfum pertama yang menampilkan perpaduan formula alami dan sintetis. Inilah mengapa Aimé dikenal sebagai penemu wewangian modern. Tidak hanya itu, cucu Pierre-François, Jacques Guerlain, pewaris rumah Guerlain pada tahun 1890, juga menciptakan wewangian oriental pertama, Shalimar atau "kuil cinta" untuk mengenang kisah cinta antara Kaisar Shah Jahan. dan istrinya adalah Mumtaz Mahal. Koleksi L'Art & La Matière Kini, petualangan mencari wewangian ini berlanjut dalam koleksi L'Art & La Matière yang mencakup setidaknya 20 wewangian, menyatukan aroma dari bahan-bahan utama serta bahan-bahan lain untuk membuatnya lebih menonjolkan parfum. Wewangian koleksi L'Art & La Matière dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, antara lain "Fleurs Passionnelles" atau wewangian bunga, "Les Fraîeurs Vibrantes" dengan wewangian segar, "Bois Puissant" yang merupakan wewangian kayu, hingga "Orientaux". Intoxicating” alias aroma oriental yang berhubungan dengan rempah-rempah. Misalnya, Santal Pao Rosa, wewangian kayu, memiliki komposisi kayu dengan aksen resin, dengan nada cendana yang kental, dengan aroma kapulaga di nada atas, dan campuran mur dan kayu gaharu, semuanya dibungkus dengan aroma mawar. . Sementara untuk Rose Chérie yang termasuk dalam kelompok bunga, Guerlain mengangkat aroma bunga mawar dan violet, bercampur dengan aroma almond, heliotropin, dan tonka bean. Dengan perpaduan ini, esensi aromatik Bulgarian Rose (Damascena) dan Grasse Rose Absolute (Centifolia) terungkap dalam nada penuh namun lembut. Rose Chérie tetap setia pada aroma asli mawar, tetapi membawanya ke cakrawala penciuman yang berbeda. [caption id="attachment_10975" align="alignnone" width="1360"] Paduan keharuman mewah dari koleksi L'Art & La Matière bersama dan Deretan Menu High Tea Spesial bersama Guerlain dan Peacock Lounge, Fairmont Jakarta.[/caption] Sedangkan pada Spiritueuse Double Vanille, aroma vanilla diperkuat dengan aksen rum dan tembakau. Dalam parfum ini, aroma vanila menjadi eksotis, lebih berasap, dan berganti-ganti aroma melati, ylang ylang, kemenyan, dan cedar. Dalam koleksi L'Art & La Matière, Guerlain tampaknya mengangkat parfum menjadi sebuah karya seni, mengutak-atik bahan utamanya untuk kilau intens dan meningkatkan keharuman secara optimal. Dalam koleksi ini, pembuat parfum mengambil satu atau dua bahan utama dan mengubahnya menjadi aroma baru yang unik tanpa meninggalkan aroma aslinya. Perfumer Guerlain Thierry Wasser mendeskripsikan kreasi koleksi L'Art & La Matière sebagai karya musik yang di-tweak dan dikerjakan ulang oleh sang komposer berkali-kali hingga dia menemukan harmoni sempurna yang sedang dia kerjakan. “Awalnya, kami menghadirkan aroma dengan nada berbeda, kemudian bereksperimen dengan semuanya, kami mencoba memadukan berbagai campuran untuk menciptakan aroma baru yang sempurna,” kata Wasser kepada situs web oleh Guerlain. Menurut Wasser, koleksi ini unik dan berani karena pendekatan desain parfumnya yang berbeda. Setiap wewangian dalam koleksi ini didasarkan pada satu bahan utama, yang membedakannya dengan jelas dari wewangian lain yang seringkali merupakan campuran dari banyak bahan. Melalui L'Art & La Matière, Guerlain sepertinya ingin menegaskan kembali tradisi meneliti parfum baru dan unik yang belum pernah ada sebelumnya. Dari bahan utama, pembuat parfum Guerlain membangun formulanya sebagai sebuah karya seni, sebagai komposer yang mengekspresikan dirinya melalui musik, lalu menghasilkan wewangian yang intim, hingga Meninggalkan parfum sebagai jejak kita dalam ingatan orang lain. L'Art & La Matière Guerlain ubah bahan “mentah” menjadi karya seni yang wewangian (anr, lkc ,bis)

Berita Terkait