BIS - 7 Agustus 2023 Seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki KTP dan NIK kini dapat membeli sepeda motor listrik dan mendapatkan subsidi sebesar Rp7 juta. Sebelumnya, ada empat syarat yang ditetapkan pemerintah untuk menerima subsidi. Keempat syarat tersebut adalah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), penerima Bantuan Produktivitas Usaha Mikro (BUPM), penerima Bantuan Subsidi Upah, dan penerima Subsidi Listrik sampai dengan 900 VA. Dengan persyaratan yang lebih mudah, bagaimana kemungkinan memberikan hibah yang tidak tepat sasaran? Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif menjelaskan, tujuan pemerintah saat ini adalah mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga tata kelola pemerintahan yang baik untuk mencapai tujuan ini. [caption id="attachment_10856" align="alignnone" width="300"] ilustrasi motor listrik(soloposcom)[/caption] “Misalnya, jika ada kekhawatiran program insentif motor listrik tidak on track, kami sampaikan akan selalu menjaga manajemen program insentif motor listrik dengan baik,” ujarnya dalam keterangan tertulis. (4 Agustus 2023). Masyarakat juga harus didorong untuk mengejar tujuan-tujuan ini. Karena itu, pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp 7 juta untuk membeli sepeda motor listrik. “Cara masyarakat menggunakan (mobil listrik) perlu insentif. Dan kita juga akan melihat siapa yang membeli mobil listrik. Dan itu menjadi pertimbangan kami dalam memberikan insentif bagi sepeda motor listrik dan mobil listrik,” ujarnya. Febri mengakui ada kemungkinan penyalahgunaan oleh oknum, misalnya dengan menggunakan data fiktif atau duplikat. Namun, dia mengatakan pemerintah akan membuat semacam sistem pengawasan di bawah program tersebut. Pembeli juga akan diverifikasi oleh dealer, tetapi tidak bisa begitu saja membeli sepeda motor listrik dan mendapat subsidi. Pembeli juga harus memastikan bahwa mereka belum pernah menerima subsidi sepeda motor listrik sebelumnya.  (dil,dtk,bis)