DECEMBER 9, 2022
BisnisABC.com

Kemenperin Terawang Industri Tekstil Menggeliat Jelang Tahun Politik

image
Ignatius Warsito. (Detik)

Bis - 01 Agustus 2023 Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meramalkan industri tekstil akan kembali menggeliat jelang tahun politik 2024. Kondisi ini sejalan dengan semakin meningkatnya aktivitas partai politik jelang momentum pemilihan presiden berikutnya itu. Pandangan ini disampaikan oleh Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Ignatius Warsito. Warsito optimis, 2024 akan menjadi tahun penuh berkah bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT). "Dengan banyaknya partai ini-itu, pastikan menggeliat kan. Cara main kita terutama dari, itu kan berdampak bagi kuli kain dan benang. Saya yakin optimis di tahun 2024 atau politik, ini jadi berkah di industri tekstil dan produk tekstil," katanya, saat ditemui di Kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, Senin (31/7/2023). Selain itu, dia optimistis bahwa pemilu tahun ini akan lebih baik daripada tahun sebelumnya, karena pada tahun depan gelaran akan dilangsungkan bersama dengan pemilihan kepala daerah, atau dikenal sebagai pilkada. "Kan bersama-sama nih pemilihan pilkada, pilpres, itu seru untuk di industri kita, tekstil ya, akhir yang saya harapkan," kata Waskito. Meskipun demikian, Warsito belum dapat memperkirakan seberapa besar dampak tahun politik ini akan terjadi. Sampai pesta politik berakhir, semua perubahan akan ditampilkan secara langsung di lapangan. "Kalau jumlah daripada kotor itu, kloter kemarin ada sekitar 110 juta (peserta) dari yang ikut untuk di KPU (Komisi Pemilihan Umum) kemarin. Itu kan berdampak pada pada kos-kos partai kan banyak juga situ," ujar Warsito. Menurut laporan Indeks Kepercayaan Industri (IKI), TPT masih termasuk dalam kategori industri yang mengalami kontraksi saat ini. Menurut Adie Rochmanto Pandiangan, Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki, pihaknya memperkirakan ekspor bahan tekstil yang signifikan pada bulan ini, mengingat penurunan permintaan global saat ini. "Dari tekstil dan pakaian jadi karena mulai Juli masa transisi ke musim panas ke gugur. Sehingga kebutuhan model tertentu di musim panas mulai dikurangi. Eropa basisnya mulai menabung untuk persiapan musim gugur," ujarnya. Kemenperin Terawang Industri Tekstil Menggeliat Jelang Tahun Politik  (Fa, Dtk, Bis)

Berita Terkait