OJK: Banyak Crazy Rich Bikin Banyak yang Ketipu!
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 26 Juli 2023 10:53 WIB
Bis - 26 Juli 2023 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti fenomena banyaknya fenomena crazy rich muda di tengah masyarakat. Keberadaan anak-anak muda berharta melimpah ini membuat resah lantaran memberikan pengaruh buruk terhadap masyarakat yang belum paham tentang keuangan. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, kehadiran Crazy Rich cenderung menciptakan budaya serba cepat di masyarakat. Situasi ini akhirnya membuat orang mudah tergoda oleh tawaran yang menjanjikan kekayaan instan. "Itu kan (crazy rich) sebenarnya kalau kita lihat ngajarin sesuatu yang instan. Kan kalau kita nabung itu pelan-pelan, sedikit demi sedikit jadi bukit. Ini instan, orang bisa kaya cepet pakai apa sih?," kata wanita yang akrab disapa Kiki itu, di Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/7/2023). Akibatnya, masyarakat lari ke penawaran penipuan berkedok investasi, investasi palsu melalui aktivitas seperti robot trading dan skema penipuan lainnya yang sedang marak karena kemajuan teknologi. "Banyak kan skema-skemanya. Produk-produk yang nggak jelas itu. Dipikirnya bakal cepet kaya, taunya ketipu," ujarnya. Situasi itu memakan banyak korban, kata Kiki. Salah satu contoh terbaru adalah kasus penipuan investasi robot trading Net89 dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 326 miliar berdasarkan Akuntan Publik (KAP). "Nilai kerugian juga sudah meningkat. Dan korbannya juga banyak. Tapi kita sekarang mau kita berantas," imbuhnya. Karena situasi ini, ada kebutuhan untuk meningkatkan pendidikan keuangan dan literasi industri keuangan. Langkah ini diambil untuk memperluas pemahaman tentang keuangan dan investasi. Dengan demikian, publik tidak lagi mudah tergoda oleh daya tarik influencer. Salah satunya adalah edukasi anak sekolah dasar melalui program edukasi keuangan untuk anak sekolah dasar yang diselenggarakan hari ini oleh OJK di Kota Bogor. "Korbannya banyak. Jadi kita mengajari anak-anak belajar dulu. Jadi ngerti, yang legal dan logis," kata Kiki. Ia percaya literasi keuangan sangat penting bagi masyarakat untuk memahami dan menjadi lebih sadar bagaimana mengelola keuangan mereka. Dengan cara ini, orang dapat menghindari aktivitas ilegal termasuk robot trading ilegal, pinjaman online (pinjol) ilegal, hingga investasi bodong. "Kalau kita lihat anak-anak sekarang dengan berbagai godaan untuk konsumtif sangat mudah ya. Dengan adanya gadget dan lain-lain bisa kemudian mudah tergoda beli barang-barang yang sebenarnya nggak perlu. Jadi kita mengajarkan bagaimana anak-anak mengenai budaya menabung sejak kecil," katanya. OJK: Banyak Crazy Rich Bikin Banyak yang Ketipu! (Fa, Dtk, Bis)