BIS - 24 Juli 2023 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) men"> BIS - 24 Juli 2023 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) men"> BIS - 24 Juli 2023 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) men"> BISNISABC.COM - bisnisabc.com
DECEMBER 9, 2022
BisnisABC.com

ESDM: Kapasitas Terpasang Pembangkit EBT Tembus 12,73 GW

image
Pembangkit listrik tenaga panas bumi Sarulla, Sumatera Utara. Pembangkit berkapasitas 3x110 megawatt ini dikelola Medco Power Indonesia bersama Inpex, Itochu, Ormat and Kyushu Electric. (Medco Power)

BIS - 24 Juli 2023 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga energi baru terbarukan (PLT EBT) telah mencapai 12,73 gigawatt (GW) per Semester I/2023. Kapasitas terpasang itu berasal dari daya PLT Air sebesar 6,73 GW, PLT Bio 3,11 GW, PLT Panas Bumi 2,37 GW, PLT Surya 322,6 megawatt (MW), PLT Bayu 154,3 MW, serta PLT Gasifikasi Batu Bara 30 MW. "Saat ini kapasitas pembangkit EBT sebesar 12,7 GW atau 15 persen dari total pembangkit sebesar 84,8 GW," kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana, lewat siaran pers, Minggu (23/7/2023). Sedangkan untuk capaian EBT non-listrik, potensi penyerapan EBT dioptimalkan dengan pemanfaatan domestik biodiesel campuran 35% (B35). Dari Januari hingga Juni 2023 akan mencapai 5,677 juta kiloliter (kl), menghemat devisa sebesar Rp 54,24 triliun. Selain itu, pemerintah mendorong penggunaan biomassa untuk menghijaukan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) eksisting melalui program co-firing biomassa. "Target pada tahun 2025 sebanyak 52 lokasi, dan saat ini telah diimplementasikan di 37 lokasi. Pemanfaatan biomassa telah mencapai 306 ribu ton dari target 1,08 juta ton tahun 2023," ujar Dadan. Pemerintah memastikan pula implementasi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2021-2030 untuk dapat beroperasi sesuai dengan target. Dalam RUPTL PT PLN (Persero) 2021-2030, total pembangkit EBT yang akan dibangun sebesar 20,92 GW. Hingga saat ini, jumlah PLT EBT yang telah beroperasi sebesar 737 MW (3,5 persen), memasuki tahap konstruksi sebesar 5,25 GW (25,1 persen), tahap pengadaan sebesar 976 MW (4,7 persen), tahap rencana pengadaan sebesar 1.232 MW (5,9 persen), tahap perencanaan 12.656 MW (60,5 persen), dan proyek yang tidak dilanjutkan dan terminasi sebesar 64 MW (0,3 persen). Untuk mempercepat implementasi EBT, Kementerian ESDM telah melakukan beberapa upaya, yaitu Pembangunan PLT EBT yang terhubung ke jaringan, termasuk PLTS Terapung; Implementasi PLTS Atap; Program Dieselisasi menjadi PLT EBT; Mandatory B35; dan Co-Firing biomassa pada PLTU. Selain itu, Kementerian ESDM melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sedang mengembangkan infrastruktur EBT khusus untuk penyediaan listrik di daerah terpencil.   Regulasi juga telah disempurnakan melalui revisi Peraturan Menteri ESDM No. 26 Tahun 2021 tentang Implementasi PLTS Atap yang saat ini sudah pada tahap harmonisasi dengan Kementerian Hukum dan HAM. Peraturan tersebut diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penggunaan PLTS. Di sisi lain, Kementerian ESDM juga sedang dalam proses menyiapkan regulasi Rancangan Peraturan Menteri Pemanfaatan Biomassa sebagai Campuran bahan bakar pada PLTU untuk mengurangi penggunaan batu bara dan saat ini sedang dalam tahap penyiapan harmonisasi. Indonesia diketahui memiliki potensi EBT yang kaya sebesar 3.687 GW, yang meliputi potensi surya 3.294 GW, potensi tenaga air 95 GW, potensi bioenergi 57 GW, potensi angin 155 GW, potensi panas bumi 23 GW, dan potensi kelautan 63 GW. Selain itu, terdapat potensi 89.483 ton uranium dan 143.234 ton thorium. Pengembangan EBT sendiri harus mempertimbangkan aspek teknis dan ekonomi, dan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan juga menjadi tantangan bagi pengembangannya.   "Perhitungan capaian EBT menggunakan perbandingan antara kapasitas terpasang dengan potensi EBT adalah kurang tepat, mengingat potensi EBT Indonesia sangat besar," ujarnya. (Fa, Bis, Bis)

Berita Terkait