BIS - 20 Juli 2023 Seperti yang kami umumkan di kuartal pertama, target Batara Sianturi, CEO Citi Indonesia, untuk menyelesaikan proses akuisisi, d (UOB) sebelum akhir tahun 2023. "Berdasarkan pengumuman kami di kuartal I, targetnya akhir 2023," kata Batara kepada media di Jakarta, Kamis. Dia mengatakan proses pengambilalihan Citigroup di Malaysia telah selesai pekan lalu, sehingga pengambilalihan UOB di Indonesia kemungkinan akan segera selesai. “Yang penting, Malaysia sudah ada cut offer minggu lalu, artinya Indonesia berikutnya. Dan juga secara global, investor kita sudah diinformasikan bahwa Indonesia adalah negara berikutnya yang akan memangkas supply tahun ini,” ujar Batara. Namun, pihaknya belum bisa menyebutkan nilai atau jumlah usaha konsumen yang dibeli UOB. "Wah, saya tidak bisa mengomentari itu," kata Batara. [caption id="attachment_14360" align="alignnone" width="900"] Ilustrasi Citibank. (Stephanie Keith/Bloomberg)[/caption] Batara sebelumnya mengatakan Citi telah menandatangani perjanjian pembelian dan kewajiban konsumen dengan UOB untuk memastikan kelancaran transisi bagi pelanggan, karyawan, dan mitra. Pihaknya memastikan semua produk dan layanan yang ditawarkan kepada pengguna tetap berjalan seperti biasa selama proses pembelian berlangsung. “Selain itu, kegiatan operasional di seluruh lokasi termasuk call center dan staf tetap berjalan seperti biasa,” kata Batara. Dia menjelaskan, penjualan bisnis konsumer Citi ke UOB mencakup bisnis merchant dan kartu kredit, namun bukan perbankan institusional. Proses akuisisi bisnis konsumen, di sisi lain, merupakan bisnis global yang dilakukan oleh Citigroup, dengan lini perbankan konsumen Citigroup ke depannya hanya beroperasi di beberapa negara antara lain Hong Kong, Singapura, London dan Timur Tengah. Selain di india, Citi juga menjual produk konsumen di Thailand, Malaysia, Vietnam, India, Korea Selatan, dan China.  CEO Citi Indonesia memastikan bahwa akuisisi UOB akan selesai pada akhir tahun 2023 (anr, bac ,bis)