BIS - 18 Juli 2023 PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) terus berupaya memper"> BIS - 18 Juli 2023 PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) terus berupaya memper"> BIS - 18 Juli 2023 PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) terus berupaya memper"> BISNISABC.COM - bisnisabc.com
DECEMBER 9, 2022
BisnisABC.com

Pabrik Pupuk Kaltim di Papua memproduksi 1,15 juta ton urea per tahun 

image
pengesahan pabrik pupuk di papua(detikcom)

BIS - 18 Juli 2023 PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) terus berupaya mempercepat pembangunan pabrik baru di Kawasan Industri Fakfak di Papua Barat dengan nilai investasi lebih dari 1 miliar USD. Tujuan pembangunan pabrik baru yang masih dalam tahap awal ini adalah untuk mendukung ketahanan pangan melalui rencana pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN). Rahmad Pribadi, Direktur Utama PKT, mengatakan proyek tersebut merupakan bagian dari upaya penyesuaian produksi secara terus menerus untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. “Terkait pembangunan proyek kami yang sedang berlangsung, kami juga meminta doa dan dukungan dari semua pihak yang terlibat. Jika semua berjalan lancar, pembangunan fasilitas ini akan menjadikan industri pupuk nasional kita menjadi yang terbesar di kawasan Asia-Pasifik.” “Ini juga yang menjadi tujuan PKT sebagai pendukung ketahanan pangan nasional dan mengharumkan nama Indonesia secara global,” kata Rahmad dalam keterangan tertulis, Senin (17/7/2023). Dia menjelaskan, proyek tersebut sedang dalam pengembangan tahap pertama. Namun, pihaknya memastikan banyak infrastruktur untuk pembangunan pabrik baru tersebut. Infrastruktur yang terjamin terkait pasokan gas, yang Genting Oil Kasuri Pte. dikonfirmasi. (GOKPL). Sumber gas yang akan dipasok untuk proyek pengembangan ini akan diambil dari sumber gas yang telah disepakati yaitu. H. Ladang Asap, Merah dan Kido (AMK) di Kasur, Papua Barat. “Dengan nilai investasi lebih dari USD 1 miliar, PKT akan memastikan proyek pengembangan kawasan industri pupuk di Fakfak, Papua Barat, memiliki kapasitas produksi 1,15 juta ton pupuk urea per tahun dan 825.000 ton amoniak.” tahun,” jelasnya. “Ini merupakan salah satu perkembangan pertumbuhan PDB tahap kedua yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke depan. Langkah tersebut sangat tepat mengingat permintaan urea diperkirakan meningkat menjadi 6-7 juta ton pada tahun 2030. Dan ketika fasilitas baru ini akhirnya beroperasi, PKT siap mendukung ketahanan pangan Indonesia dengan menyediakan 4,5 hingga 5 juta ton atau sekitar 70 hingga 80 persen kebutuhan nasional,” lanjutnya. Dia mengatakan, pembangunan pabrik baru tersebut akan berdampak positif terhadap pendapatan negara. Potensi penerimaan pajak penghasilan negara diperkirakan mencapai Rp 20 miliar per tahun. Melalui proyek Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), potensi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi domestik mencapai Rp 10 triliun. Potensi penjualan regional juga diharapkan sebesar Rp 15 miliar per tahun. “Ini yang kami sebut multiplier effect. Karena tentunya semangat PKT kita bukan hanya profit, tapi juga bagaimana semua inovasi dan aktivitas kita bisa bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya. Untuk menyukseskan proyek tersebut, kata dia, pihaknya juga akan memiliki gelar tikar adat (Wewowo). Tikar Adat (Wewowo) adalah rapat aksi untuk mencapai kesepakatan yang akan dilaksanakan hari ini. Pengaturan ini diselenggarakan sebagai bentuk penghormatan terhadap hak masyarakat adat untuk mendapatkan berbagai kontribusi dan dukungan penuh bagi pengembangan bidang industri pupuk ke depan. “Kami memperkirakan proyek ini akan mempekerjakan 10.000 orang pada masa puncak konstruksi dan hingga 400 orang selama operasi. Diharapkan proyek ini juga akan mendorong pertumbuhan perusahaan pendukung regional.” Seperti praktik pemberdayaan masyarakat yang berhasil dilakukan di Bontang, PKT berharap hal yang sama juga bisa dilakukan di Fakfak,” ujarnya.  Ia juga berterima kasih kepada Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang meninjau proyek tersebut pada Jumat (14/7) lalu. [caption id="attachment_9419" align="alignnone" width="300"] Ekspansi Pabrik Urea Pupuk Kaltim di Papua Barat Ditargetkan Beroperasi pada 2027(kontanid)[/caption] Menurutnya, kunjungan kedua tokoh tersebut merupakan bagian dari restu dan dukungan pemerintah terhadap peluncuran pabrik fakfak PSN di Papua Barat. “Dengan dukungan kementerian, pemerintah daerah, dan masyarakat sekitar, proyek strategis nasional ini dapat kita kembangkan bersama. Tentunya dari proyek ini kami mengharapkan penguatan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, dan khususnya pembangunan yang adil di Timur. Wilayah Indonesia,” kata Rahmat. Sementara itu, Bahlil Lahadalia mengatakan, saat pabrik baru selesai, tidak hanya akan mengisi persediaan dalam negeri. Tapi juga untuk kebutuhan ekspor. “Masa depan Indonesia adalah Papua. Pertanian modern masa depan sedang dikembangkan di wilayah timur yaitu di Papua. Dan pabrik pupuk yang akan dibangun di Papua, di Fakfak, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tapi tentu juga akan diekspor”, ujar Bahlil. Bahlil berharap proyek tersebut memberikan dampak positif yang signifikan, terutama bagi masyarakat. Proyek tersebut merupakan bagian dari misi Presiden Joko Widodo untuk mempercepat pembangunan. “Kami berbicara tentang masyarakat, bagaimana menghadapi keinginan. Sehingga kita bisa melakukan pekerjaan pertama pada akhir tahun 2023. Saya kira itu menjadi perhatian khusus wakil presiden, terutama yang telah diberi kewenangan penuh sebagai presiden.” Mempercepat pembangunan.  Dan di semua pemerintahan di wilayah Papua bisa banyak proyek yang diambil alih pusat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk di wilayah Fakfak,” pungkasnya.  (Dil,dtk,bis)

Berita Terkait