PLN Gandeng ACWA Power & Pupuk Indonesia Kembangkan Hidrogen-Amonia Hijau
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 13 Juli 2023 14:34 WIB
BIS - 13 Juli 2023 PT PLN (Persero) menjalin sinergi untuk mengembangkan bisnis hydrogen bersama ACWA Power dan PT Pupuk Indonesia (Persero). Dalam kolaborasi ini, ketiga perusahaan menyusun Joint Development Study Agreement (JDSA) untuk pengembangan green hydrogen sebagai bahan baku amonia di Gresik, Jawa Timur. Dalam Courtesy Meeting antara PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia pada Selasa (11/7), Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury mengungkapkan pemerintah sangat serius dalam pengembangan klaster industri hijau. Ia berharap kesepakatan antara PLN, ACWA, Power dan Pupuk Indonesia untuk penelitian bersama pengembangan hidrogen hijau menjadi langkah nyata dalam pengembangan sumber energi baru terbarukan (EBT) di tanah air. Ia menjelaskan kerjasama tersebut dilakukan dalam rangka pengembangan energi bersih di Indonesia dengan mengembangkan amonia hijau menggunakan existing facility Petrokimia Gresik. "Kami berharap joint study ini akan mendorong Indonesia menjadi pelopor pengembangan solusi energi hijau dan mencapai target net-zero emission di tahun 2060 serta dapat menjadi inspirasi kemitraan antara Indonesia dengan lembaga internasional ke depannya," ujar Pahala dalam keterangan tertulis, Kamis (13/7/2023). "Saya kira Indonesia punya banyak potensi menjadi pemain penting bisnis hidrogen di pasar Asia Tenggara. Sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo, hasil studi bersama ini harapannya bisa segera direalisasikan," tambahnya. Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengaku gencar bernegosiasi dengan ACWA Power selama dua pekan terakhir. Para pihak membahas masalah teknis dan investasi dalam kerangka kerja sama. Ia optimis kolaborasi ketiga perusahaan tersebut akan memperkuat ekosistem bisnis energi hijau di Tanah Air. "Kolaborasi ini telah berjalan sangat baik, sehingga kita berhasil memetakan segala kemungkinannya dari sisi komersial dan teknikal," kata Darmawan. CEO ACWA Power Marco Arcelli menggambarkan kolaborasi antara ketiga perusahaan itu sangat baik. Dia menambahkan studi bersama itu bisa dilakukan pada akhir 2023 dan harus selesai pada 2025. "Kami melihat komitmen yang kuat dari pemerintah, PLN, Pupuk Indonesia, dan seluruh elemen di Indonesia untuk menjalankan transisi energi. Jadi, yang terpenting kini adalah bagaimana kita menjaga momentum ini untuk mencapai tujuan bersama," tegasnya. Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pupuk Indonesia Achmad Bakir Pasaman menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas dukungan penuh atas kerjasama ketiga perusahaan tersebut. Menurutnya, dukungan intensif dari pemerintah memungkinkan terlaksananya penelitian bersama tentang pengolahan green hydrogen dan green ammonia sesuai rencana. "Pupuk Indonesia siap berkontribusi maksimal untuk mewujudkan proyek green hydrogen dan green ammonia terintegrasi ini. Kami ingin proyek ini tidak hanya akan mengembangkan ekosistem bisnis energi, tetapi juga mendorong perekonomian nasional," pungkasnya. Diketahui bahwa hidrogen hijau atau green hydrogen adalah hidrogen yang diperoleh dari sumber yang bersih dan tanpa emisi karbon. Hidrogen hijau dapat digunakan sebagai bahan baku untuk amonia hijau, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik, transportasi, dan produksi pupuk. (Fa, Dtk, Bis)